Data tersebut masih 94 persen dibandingkan total pemudik tahun lalu yang berjumlah 408.582 orang. Dari jumlah 383 ribu pemudik tersebut, terdiri dari 78.045 unit kendaraan roda dua dan 42.517 unit kendaraan roda empat, yang sudah disebrangkan dari pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
General Manager PT ASDP Ketapang Banyuwangi Fahmi Alweni menjelaskan berdasarkan data pergerakan penumpang, sejak H-7 sampai dengan H-2, lonjakan penumpang terbanyak terjadi pada H-3 dengan jumlah pemudik yang mencapai 77.217 pemudik dengan 16.090 roda dua dan 8.434 roda empat.
"Penumpang terbanyak terjadi pada H-3 dan tadi malam, sehingga kita langsung mengoperasikan kapal besar KMP Drajat Paciran, untuk mengurai kepadatan di pelabuhan Gilimanuk," ungkap Fahmi.
Sementara itu dari arah sebaliknya, yakni dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk Bali, tercatat sebanyak 170.055 penumpang, atau naik 8 persen jika dibanding tahun lalu, yang mencapai 157.422 orang, dan peningkatan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yang diantaranya mahalnya harga tiket pesawat, yang mendorong masyarakat menggunakan moda transportasi darat, termasuk penyeberangan.
"Kalau pertumbuhan penumpang dari Jawa menuju Bali, meningkat 8 persen ya, jika dibanding tahun 2018 lalu, dan peningkatannya akan terus bertambah, karena masih penumpang pada hari ini," jelas Fahmi.
Sementara itu arus mudik di lintasan Jawa-Bali terpantau ramai mulai malam hingga dini hari, khususnya roda dua dan roda empat, namun, situasi operasional serta pelayanan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk relatif aman dan terkendali.
Tonton video H-1 Ruas Tol Trans Sumatera Lancar:
(iwd/iwd)