Sebelumnya mereka melakukan doa bersama di atas tanggul penahanan lumpur di titik 21 Desa Siring Kecamatan Porong Sidoarjo. Setelah melakukan doa bersama, warga lalu tabur bunga di batas tanggul penahanan lumpur.
"Sudah 13 tahun warga korban lumpur ini ada yang masih menderita. Karena ada yang masih yang belum terbayar," kata Patah kepada wartawan di atas tanggul penahanan lumpur titik 21 Siring Porong Sidoarjo, Jum'at (31/5/2019).
Patah mengaku sebelumnya warga sudah berusaha semaksimal mungkin, semua jalan sudah ditempuh, yang pertama menemui PPLS, kemudian ke Kementerian PU, bahkan ke Watimpres Presiden, dan DPR RI.
Warga tabur bunga di pond lumpur (Foto: Suparno) |
"Karena merasa kesal, dalam peringatan 13 tahun semburan lumpur. Warga berkirim surat ke DPR RI, ke Kementerian PU, dan ke Presiden Joko Widodo yang diikat dan diterbangkan dengan balon," tambah Patah.
Lebih lanjut Patah menjelaskan dengan upaya seperti ini dengan harapan pihak-pihak yang terbaik memperhatikan nasig korban lumpur yang belum terbayar ini. Ada sekitar 103 berkas yang belum terbayar senilai sekitar Rp 800 miliar.
"Kami menagih janji Bapak Jokowi, untuk membantu proses ganti rugi warga korban lumpur. Karena pada saat kampanye di atas tanggul Bapak Jokowi akan menyelesaikan ganti rugi warga korban lumpur," tandas Patah. (iwd/iwd)












































Warga tabur bunga di pond lumpur (Foto: Suparno)