"Alhamdulillah bisa berjalan dengan cepat dan sesuai dengan progres waktu yang kita tetapkan," kata Risma dalam sambutan peresmiannya di Gunung Anyar, Kamis (30/5/2019).
Meskipun selesai sesuai target, Risma menyebut dalam proses pengerjaannya banyak menemui kendala. Salah satunya adalah masalah pembebasan tanah untuk jalan.
"Selama ini pembebasan tanah bisa lancar karena didampingi dari kejaksaan. Karena di sini status tanahnya banyak yang tumpang tindih sehingga agak lama prosesnya dengan aturan yang baru," terangnya.
Dikatakan Risma, dengan dibukanya jalan MERR, pihaknya mengaku akan mengurangi kemacetan sampai 30 persen di tengah kota. Untuk itu ia berharap dengan jalan ini bisa mengurai kemacetan khususnya yang ada di Jalan Ahmad Yani.
"Ya 30 persen dari kemacetan yang di tengah (Jalan Ahmad Yani) bisa terurai lewat jalan ini.
Jalan MERR merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer yamg ada di Kota Surabaya yang perencanaannya tertuang di rencana tata ruang wilayah (RTRW) Surabaya 2014 - 2034. Dan jalan tersebut merupakan prioritas pembangunan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2016-2021.
Jalan sepanjang 10.800 kilometer itu nantinya akan berperan sebagai salah satu pemecah permasalahan lalu lintas yaitu kemacetan yang ada pada koridor utara-selatan di tengah wilayah Kota Pahlawan. Selain itu juga, jalan tersebut akan menjadi pintu gerbang Kota Surabaya di sisi timur.
Sedangkan untuk biayanya seluruhnya dianggarkan melalui APBD Kota Surabaya sebesar Rp 95.966.296.780,00. Sedangkan untuk pembangunan jembatan Ujung Galuh, pembangunan dibiayai dari CSR senilai Rp 32 miliar. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini