Meski sudah rampung diperbaiki, Dinas Bina Marga Provinsi Jatim tetap menyelidiki penyebab retaknya jalan tersebut. Satu-satunya penghubung antara Ponorogo dan Pacitan.
"Kami masih belum memastikan keretakan itu karena faktor tambang. Sebab lokasinya kan jauh. Tapi dugaan kami karena adanya air makanya tanahnya retak-retak," tutur Kadis Bina Marga Provinsi Jatim Gatot Sulistyoadi kepada detikcom, Senin (27/5/2019).
Gatot menjelaskan, pihaknya memang sengaja mengebut perbaikan jalan karena mendekati Lebaran. Banyak pemudik yang melintas di jalur tersebut.
"H-10 sesuai arahan dari KemenPU untuk jalur Mudik harus siap," imbuhnya.
Saat ini kondisi jalan di titik itu semi permanen. Seperti yang tampak, banyak bronjong-bronjong di sisi jalan di bagian bawah tebing.
"Ke depan kita bakal bentuk permanen, karena kemarin tanggap darurat makanya semi permanen dulu," tambahnya.
Menurutnya, untuk Provinsi Jatim yang perlu diwaspadai para pemudik yakni di Jalur Bromo dan Jalur Pacitan. Pasalnya, kedua lokasi ini memang rawan pergeseran tanah akibat faktor alam.
"Secara keseluruhan, kami sudah cek semua jalur. Terakhir ya di Slahung ini, sudah siap semua bisa dilalui pemudik," pungkasnya. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini