Ulama Madura Batal Blokir Jembatan Suramadu, ini Alasannya

Ulama Madura Batal Blokir Jembatan Suramadu, ini Alasannya

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 23 Mei 2019 11:46 WIB
Selebaran Forum Ulama dan Habaib Madura/Foto file: Istimewa
Surabaya - Ulama Madura tidak jadi menutup atau memblokir Jembatan Suramadu. Apa alasannya? Mereka lega karena ada banyak warga yang berhasil lolos ke Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei.

Sebelumnya, Forum Ulama dan Habaib Madura mengancam akan menutup Jembatan Suramadu pada 22-23 Mei. Ancaman itu dilontarkan melalui selebaran sebab aparat keamanan telah menghalang-halangi massa berangkat ke Jakarta.

Namun sampai saat ini, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura terpantau lancar dan tidak ada penutupan. Lalu bagaimana tanggapan Forum Ulama dan Habaib Madura mengenai ancamannya yang tidak terlaksana itu?


Detikcom kemudian mencoba menghubungi Kiai Jurjis Muzzammil. Ia merupakan salah seorang yang menandatangani selebaran 'Himbauan Ulama dan Habaib Madura kepada Massa yang Berangkat ke Jakarta'.

Kiai Jurjis menyampaikan, pihaknya urung melakukan penutupan Jembatan Suramadu. Hal itu dikarenakan massa dari Madura banyak yang telah lolos berangkat ke Jakarta.

"Iya (tidak jadi menutup Suramadu) karena banyak yang lolos," kata Kiai Jurjis saat dihubungi via pesan WhatsApp, Kamis (23/5/2019).

Kemudian ia juga mengakui ada warga yang gagal berangkat ke Jakarta karena lebih dulu diketahui petugas keamanan. Totalnya sekitar 30 minibus. Namun mengenai warga yang lolos ke Jakarta, ia tidak menyebutkan jumlahnya.


"Yang tidak lolos paling 30 minibus pas banyak yang pindah ke mobil pribadi," terangnya.

Selain Jurjis, ada empat kiai lainnya yang juga ikut menandatangani selebaran perihal rencana penutupan Suramadu. Yakni Habib Faishol Fad'aq, Kiai Abdulloh Khon Thobroniy, Kiai Faurok Alawi dan Kiai Ali Karrar Shinhaji.

Terpisah, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menegaskan ancaman ulama itu tak akan terjadi. Sebab pihaknya telah melakukan komunikasi dengan dengan para ulama. Hasilnya, tokoh agama di Madura mengatakan tak akan melakukan aksinya tersebut. Pasalnya, aksi menutup Suramadu dinilai merugikan banyak masyarakat. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.