Berkah Ramadhan dirasakan salah produsen bumbu masakan Machmudah (55). Warga Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo itu setiap harinya menghabiskan satu ton bawang merah dan bawang putih sebagai bahan pokok.
Bersama sang adik, Machmudah meracik berbagai bumbu masakan. Seperti bumbu rawon, soto, lodeh, bali kare, krengsengan, sambal goreng, rendang, gule, rujak panggang ayam dan Opor.
Bumbu racikan Machmudah digemari masyarakat Sidoarjo dan kota-kota lainnya di Jatim. Bahkan produknya itu sudah sampai ke Pulau Bali.
"Usaha yang kami rintis ini sejak 22 tahun yang lalu, saat ini sudah kirim ke semua kota di Jawa Timur, bahkan ada di luar Jawa Timur," kata Machmudah di rumahnya, Kamis (23/5/2019).
Racikan bumbu dapur/ Foto: Suparno |
Bumbu aneka masakan itu dijual dengan harga ekonomis. Kemasan seperempat kg dijual dengan harga Rp 9 ribu. Sedangkan kemasan yang paling kecil hanya Rp 1.500.
"Kalau di bulan suci ini kami tidak bisa memenuhi pesanan karena terbentur dari pekerja yang mayoritas muslim dan melakukan ibadah puasa," imbuh Machmudah.
Bumbu-bumbu masakan yang dibuat Machmudah dianggap memudahkan para ibu rumah tangga saat berkreasi di dapur. Dengan bumbu siap tuang itu, maka proses memasak akan lebih singkat karena tidak perlu meracik bumbu terlebih dahulu.
Saat ini Machmudah mempekerjakan sekitar 100 karyawan yang didominasi kaum hawa. Mereka merupakan warga sekitar. Mereka bekerja tanpa terikat waktu.
"Kalau bulan suci seperti ini mereka pulang sekitar 15.00 WIB. Kemudian biasanya balik lagi bekerja setelah salat tarawih. Niat kami hanya menolong tetangga yang tidak memiliki pekerjaan," pungkas Machmudah. (sun/bdh)












































Racikan bumbu dapur/ Foto: Suparno