Selasa (21/5), Polres Madiun mengamankan 87 orang yang akan berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dengan menumpangi dua bus pariwisata.
"Jadi ketika anggota melakukan razia atau penyekatan kendaraan di rest area 626 di Saradan, kita menemukan kurang lebih 87 penumpang. Mereka merencanakan untuk bergabung kegiatan di Jakarta pada tanggal 22 Mei," Terang Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada wartawan di Mako polres Madiun.
Menurut Ruruh, 87 orang tersebut berasal dari Probolinggo, Madura, Surabaya, Blitar, Kediri dan Tulungagung. Mereka diamankan sekitar pukul 01.30 WIB.
Seperti pantauan detikcom, selain mendata semua identitas penumpang, petugas juga mengambil gambar wajah mereka. Tampak puluhan orang yang akan ikut aksi 22 di Jakarta itu rebahan di karpet sambil menunggu giliran untuk diperiksa.
Meski upaya mereka pada akhirnya digagalkan polisi Madiun, massa aksi 22 Mei sudah berusaha mengelabui polisi dengan modus menghadiri undangan buka puasa dan sahur bersama.
"Jadi mereka modusnya ingin hadiri undangan buka bersama hari ini 21 Mei, kemudian besok pagi 22 Mei undangan makan sahur bersama. Katanya usai itu pulang," imbuh Ruruh.
Mengenai modus tersebut diakui salah satu koordinator massa Muhammad Ibnu Mas'ud. Menurutnya, tidak ada alasan lain selain buka puasa dan sahur bersama di Jakarta.
![]() |
Dari dua bus berisi 87 orang yang hendak ke Jakarta, polisi mengamankan ribuan lembar dokumen Pemilu. Yakni 1.395 lembar fotokopi form C1, 42 lembar form DA1, 345 lembar form DAA1 dan 2 lembar form DB1. Jumlahnya 1.784 lembar fotokopi.
Mereka berangkat menumpang dua bus pariwisata yang didanai Lembaga Ponpes Hidayatullah, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. "Semua (biaya) dari lembaga Ponpes Hidayatullah Surabaya. Kita hanya berangkat untuk memenuhi undangan saja," ujar Kamad (41) salah satu peserta kepada detikcom di Polres Madiun.
Warga lain yang ikut dalam rombongan Muhammad Ibnu Mas'ud juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan ia tidak memiliki cukup bekal.
"Saya hanya bekal Rp 200 ribu untuk dua hari di Jakarta. Tadi sempat kehabisan saldo e-toll, berhenti di rest area Madiun tapi justru diamankan," ujar Muhammad Ibnu Mas'ud salah satu kordinator rombongan asal Surabaya.
Setelah menjalani pemeriksaan selama 11 jam, massa aksi 22 Mei yang tertahan di Madiun akhirnya dipulangkan. Massa dipulangkan ke titik kumpul Ponpes Hidayatullah, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
"Mau tidak mau akhirnya pasrah, mau dipulangkan mereka (massa 22). Pemeriksaan selama 11 jam sejak pasca pengaman dini hari tadi," lanjut Ruruh.
Mereka diperiksa terhitung mulai pukul 02.30 WIB atau satu jam setelah diamankan. Pemeriksaan dilakukan secara bergilir di GOR Polres Madiun hingga pukul 13.30 WIB.
Pemulangan rombongan bus bernopol K 1739 CB dan K 1749 CB mendapat pengawalan. Baik di depan maupun di belakang. Bahkan empat dari 10 polisi yang mengawal dilengkapi senjata laras panjang. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini