"Kalau dari luar Surabaya kita hubungi Dinas Kesehatan tempat asalnya supaya bisa dilakukan pengawasan, dan obat diberikan terus," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Racmanita kepada detikcom, Selasa (21/5/2019).
"Dari 16 yang dicakup, 8 yang positif. 2 Kediri, 1 Tulungagung, 1 Gresik, 1 Malang, 1 Nganjuk. Sedangkan yang 2 dari Surabaya. Usia mereka di atas 30," imbuh perempuan yang akrab disapa Fenny.
Menurut Fenny, dari 8 PSK tersebut ada yang sudah beberapa kali terkena razia namun tidak kapok. Sebelum dikembalikan ke daerah asal, seluruh PSK ditempatkan di Liponsos Keputih untuk diberikan perawatan dan makanan tambahan.
"Mereka kita berikan perawatan dan makanan tambahan serta susu. Sementara (masih) di Liponsos. Ada yang sudah ditangkap beberapa kali," papar Fenny.
Menanggapi adanya 8 PSK yang positif HIV, Pemkot Surabaya akan terus menggencarkan razia di tempat-tempat yang dicurigai. Tak hanya razia, pihaknya juga akan melakukan penyuluhan.
"Kita gencarkan lagi terutama di tempat hiburan malam. Kita juga ada upaya promotif (penyuluhan SMA), prefentif, dan kuratif. Ada LSM, KPAI, setiap bulan ada 3 kali. Tiga bulan sekali pemeriksaan tempat hiburan. Tapi dengan temuan ini bisa lebih intensif," ujarnya.
"Setiap ada Satpol PP razia langsung kita periksa di tempat baru setelah itu dibawa ke Liponsos. Kita juga razia kos-kosan, yang patut dicurigai yang kami lakukan yustisi dan pemeriksaan," pungkas Fenny.
Sebelumnya, Petugas gabungan Satpol PP, Linmas dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan razia Minggu (19/5) di area Stasiun Wonokromo, Surabaya. Dalam razia itu, petugas mengamankan 14 orang PSK, seorang muncikari dan satu pelanggan. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini