Pemeriksaan medis tersebut meliputi tes kadar gula dan tekanan darah. Tidak itu saja, mereka juga diwajibkan mengambil sampel urine. Selanjutnya petugas kesehatan melakukan uji lab untuk mengetahui kemungkinan penyalahgunaan narkoba.
"Untuk antisipasi. Tujuannya untuk keselamatan penumpang. Jangan sampai sopir pada saat mengemudi pada kondisi sakit atau sedang mengonsumsi minuman keras, bahkan narkoba," terang AKBP Sugandi, Kapolres Pacitan kepada wartawan di lokasi.
Pantauan detikcom, pemeriksaan dilakukan di ruang kesehatan terminal. 3 orang petugas kesehatan polres berada di sisi kanan ruangan menghadap ke timur tersebut. Mereka khusus bertugas melakukan tes urine.
Sementara 4 petugas lain dari Public Safety Center (PSC) berada di sisi kiri, samping pintu masuk. Tugas mereka adalah mengambil sampel darah. Media tersebut digunakan untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol, maupun asam urat.
Sembari menantikan jam keberangkatan, para pengemudi bergantian masuk ruangan. Salah satunya Budi. Pengemudi armada jurusan Pacitan-Jakarta itu lantas menyerahkan sampel urine kepada petugas.
Sambil menantikan hasil tes, kapolres pun mengajak berbincang pria berkaos putih tersebut. Perwira dengan 2 melati di pundak itu pun mengingatkan Budi agar selalu menjaga stamina.
"Sendiri aja, Pak. Nggak bawa (sopir) cadangan. Cuma saya sama kenek aja. Biasanya kalau terasa cape ya istirahat," jawab warga Wonogiri tersebut menjawab pertanyaan kapolres.
Hingga pukul 10.00 WIB puluhan pengemudi menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari keseluruhan tes urine yang dilakukan hasilnya negatif. Mereka pun diizinkan berangkat mengangkut penumpang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini