Para aktivis yang tergabung salam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini juga menyerukan pesta demokrasi 17 April lalu, dinilai sangat lancar dan tinggal menunggu hasil rekapitulasi dari KPU.
"Aksi ini bentuk penolakan seruan people power. Para mahasiswa Tuban menyerukan pesta demokrasi harus berjalan lancar tanpa ada intervensi dan gangguan dari manapun dan oleh siapapun," kata Ketum PMII Tuban, Mustofatul Adib di lokasi, Senin (20/5/2019).
Para aktivis PMII ini juga mengajak semua elmen masyarakat terus memelihara dan menguatkan semangat nasionalisme kebangsaan. Menolak seruan people power karena termasuk gerakan inkonstitusional.
Dan mengapresiasi KPU yang sukses menjalankan pesta demokrasi sesuai amanat UU. Menyerukan kepada tokoh elit politik bersikap dewasa dalam menjalankan konteslasi politik.
Pengumuman hasil pemilu serentak akan diumumkan dua hari lagi, namun ancaman people power terus digaungkan. Sehingga seruan itu membuat kegaduhan dan syarat akan perpecahan. People power itu mencederai spirit demokrasi yang berlandaskan konstitusi.
"Kami meminta elite politik tidak perlu lagi melancarkan isu people power ataupun gerakan kedaulatan rakyat," imbuhnya.
Usai berorasi, mahasiswa sempat menyematkan pita ke Komisioner KPU Tuban. Itu sebagai simbol turut berduka cita dan mendoakan anggota KPPS Tuban yang gugur sebagai pahlawan demokrasi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini