Imam salat KH Dliya'uddin Azzamzammi hanya tersenyum menanggapi polemik di masyarakat terkait tarawih kilat tersebut. Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam mengatakan, mereka memperdebatkan masalah tarawih kilat karena belum mengetahui ilmunya.
"Kalau ada pandangan miring terkait tarawih kilat ini, saya yakin itu dari orang yang belum tahu ilmunya. Karena kalau sudah tahu dan pernah mengaji pasti sudah paham. Saya tidak sakit hati atau marah dengan mereka," kata pengasuh ponpes yang akrab disapa Gus Dyak pada detikcom di rumahnya, Senin (13/5/2019).
Gus Dyak mulai dipercaya menjadi imam salat tarawih kilat tahun 2000. Saat itu sang ayah KH Ahmad Zubaidi dalam kondisi sepuh dan sering mewakilkan urusan ponpes kepadanya sebagai anak laki-laki tertua.
Biasanya sebelum menjadi jemaah tarawih kilat masyarakat mengikuti pengajian kitab Madarijus Su'ud dan Hikam. Materi pengajian itu di antaranya mengupas dasar dan tuntunan pelaksanaan salat. Termasuk salat tarawih kilat.
Ia kemudian memaparkan beberapa dasar dan tuntunan salat tarawih kilat tersebut. Di antaranya pengertian dan pemahaman tumakninah. Diam antara rukun satu ke rukun satunya. Dalam jeda waktu pendek ini, sekiranya mampu membaca subhanallah.
"Salat itu intinya hadirnya hati kepada Allah. Bukan pada lamanya," imbuhnya.
Kedua, menurutnya membaca ayat pendek setelah fatihah itu hukumnya sunah. Banyak orang awam yang menilai itu wajib.
"Dengan membaca Bismillah saja itu sudah termasuk satu surat. Atau bisa juga satu ayat subhanallah. Kalau gak baca, juga gak masalah. Tapi tidak mendapat pahala kesunahan," tambahnya.
Ketiga, bacaan doa saat sujud juga menurutnya sunah. Dan lebih baik jika mengucapkan subhanallah. Kemudian ketika duduk di antara dua sujud. Bacaannya juga sunah. Yang penting adalah diam tumakninah dengan membaca subhanallah.
"Justru kalau punya keyakinan yang sunah itu jadi wajib, maka salatnya tidak sah," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tarawih kilat itu merupakan ijtima Pendiri Ponpes KH Abdul Gofur bagi warga sekitar. Agar mereka tetap bisa melaksanakan salah sunah tapi tidak memakan waktu lama. Salat tarawih kilat sebagai bentuk tugas seorang ulama untuk melayani keinginan masyarakat sekitar tanpa mengurangi ajaran yang sudah baku.
Menurut Gus Dyak, Islam itu ajaran agama yang sangat fleksibel. Bisa menyesuaikan dengan kebutuhan manusia zaman sekarang. Karena sebuah agama ada untuk mempermudah kehidupan manusia.
"Orang kalau beragama hidupnya jadi enak. Tapi kalau orang beragama hidupnya malah susah, gak bisa ini gak dapat itu, berarti orangnya yang salah menjalankan ajaran agamanya," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini