Ironi Ibu dan Anak Bunuh Diri Minum Racun Ikan Karena Himpitan Ekonomi

Round-Up

Ironi Ibu dan Anak Bunuh Diri Minum Racun Ikan Karena Himpitan Ekonomi

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Rabu, 08 Mei 2019 04:49 WIB
Rumah ibu dan anak yang bunuh diri (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan - Warga Dusun Beji Kidul, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan malam itu dikejutkan dengan tewasnya Yatmi Ningsih (50) dan YBW (8). Ibu dan anak tersebut tewas bunuh diri setelah meminum racun ikan.

Proses kematian ibu anak itu diketahui pertama kali oleh Lamat (50), suami Yatmi Ningsih. Mereka diketahui di dalam kamar sudah sekarat dengan busa di mulut.

"Saat masuk ke dalam kamar, ayah 4 anak itu melihat tubuh istri dan anak bungsunya sekarat dengan mulut mengeluarkan busa. Ia langsung berteriak meminta tolong," kata Kapolsek Purwosari AKP Made Suardana kepada detikcom, Selasa (7/5/2019).

Lamat dan anaknya yang sudah dewasa, M Yusuf, lalu membawa tubuh kedua korban keluar. Bidan desa sempat dipanggil, namun nyawa kedua korban tak tertolong.

"15 menit setelah ditemukan korban meninggal," terang Made.


Pesan pertamaPesan pertama (Foto: Muhajir Arifin)

Made memastikan kedua korban tewas bunuh diri dengan minum racun ikan. Polisi menemukan 3 gelas kaca berisi air sisa yang diminum kedua korban dan 1 gelas plastik.

"Ini murni bunuh diri, minum racun ikan" pungkas Made.

Made mengatakan racun ikan yang diminum kedua korban adalah potas. Potas tersebut biasa digunakan oleh Lamat untuk mencari ikan. Kepastian bahwa kedua korban minum potas setelah polisi mengamankan barang bukti di dekat korban. Barang bukti tersebut berupa 3 gelas kaca berisi sisa cairan potas yang diminum kedua korban.

"Suami korban ini juga sering cari ikan pakai potas. Diduga itu (yang diminum korban) potas suaminya," kata Made.

Polisi menduga kasus itu terjadi karena tekanan dan himpitan ekonomi. Lamat sendiri diketahui tak punya pekerjaan tetap dan hanya bekerja secara serabutan.

"Sebelumnya sempat ada cekcok antara korban dan suaminya. Biasa, masalah keluarga. Masalah ekonomi. Apalagi ini kan puasa dan hari raya," terang Made.

Dalam kasus ini, polisi menemukan pesan tertulis yang dibuat Yatmi Ningsih. Pesan itu ditulis di atas buku.Pesan pertama ditujukan pada suaminya, Lamat (57) dan pesan kedua untuk anaknya M Yusuf (33). Keduanya dalam bahasa Jawa.


Pesan keduaPesan kedua (Foto: Muhajir Arifin)

Surat untuk Lamat berbunyi (kurang lebih): "Aku minta maaf. Aku yang salah. Aku yang menghabiskan uangmu."

Sementara surat kedua ditujukan untuk M Yusuf, anaknya. Surat tersebut berbunyi (kurang lebih): "Aku Ningsih, Sup (M Yusuf). Aku titip Bagas (YBW, anak yang bunuh diri). Rawatlah adikmu hingga jadi orang sukses. Jangan dimarahi. Sudah cukup aku merawat kalian. Wassalam."

Hal ganjil tampak saat membaca surat Yatmi kepada Yusuf. Dalam surat itu Yatmi tak berniat mengajak putra bungsunya, YBW, untuk bunuh diri dan malah menitipkan YBW kepada Yusuf agar dirawat dengan baik. Namun faktanya, kedua korban ditemukan sekarat bersamaan karena minum cairan obat ikan potas.

"Terkait itu kami tak bisa mengambil kesimpulan. Yang pasti Bagas (YBW) ini selama ini sangat sayang pada ibunya. Ia nempel terus pada ibunya. Itu keterangan dari Yusuf. Kemungkinan, saat tahu ibunya minum potas, Bagas ini ikut (menyusul)," tandas Made.



Tonton juga video Pamit ke Toilet, Perempuan Tewas Loncat dari Lantai Empat:

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.