Dari pantauan detikcom, sejak pukul 18.45 WIB, para warga Desa Tambak Beras, berbondong-bondong mendatangi masjid Jami' Daarus Sholihin yang berada di Jalan Raya Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik.
Mereka membawa peralatan salat seperti sarung dan pakaian pengganti bagi yang laki-laki. Sedangkan bagi yang perempuan membawa mukena serta sajadah yang dibungkus tas plastik.
Mereka mengelar salat tarawih di lantai dua masjid. Sebab lantai satu masjid terendam banjir setinggi di atas lutut orang dewasa. Untuk menggelar salat tarawih, takmir masjid mengunakan genset sebagai alat penerangan dan pengeras suara.
Salah satu warga, Asmaul husna (29), mengaku tetap salat tarawih berjamah di masjid Jami' Daarus Sholihin meski dalam kondisi banjir.
"Tetap dijalani saja. Tidak sedih, semoga air cepat surut agar bisa menjalankan ibadah salat tarawih seperti biasanya," kata Asmaul Husna sembari menggendong anaknya, Minggu (5/5/2019).
Hal yang sama dikatakan Kasiyadi. Pria 48 tahun itu mengaku meski dalam kondisi banjir, warga antuasias menyambut bulan suci Ramadhan dengan mengikuti salat tarawih berjamah di masjid, meski dalam kondisi banjir.
Salat tarawih digelar di lantai 2 masjid (Foto: Deny Prastyo Utomo) |
"Alhamdulillah warga tetap antuasias meski dalam kondisi banjir setinggi paha orang dewasa, warga tetap mengikuti salat tarawih," kata Kasiyadi.
Kasiyadi juga mengatakan kondisi yang sama juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelummya. Namun banjir kali ini adalah yang terparah.
"Kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 2004, 2011 dan tahun ini. Tapi kali kali ini yang terparah," kata Kasiyadi.
Kasiyadi berharap Pemkab Gresik memberikan solusi terhadap banjir tahunan ini. Bahkan menurutnya pemerintah sudah menjanjikan untuk memberikan solusi mengatasi banjir tahunan ini, tapi hasilnya nihil.
"Harapannya pemerintah bisa membantu meninggikan lantai masjid ini. Selain itu bisa memberikan solusi untuk banjir agar tidak banjir lagi. Dulu katanya pernah dijanjikan, tapi nggak tahu. Mungkin pemerintah desa sudah mengajukan tapi entah direalisasi apa belum kita nggak tahu," tandas Kasiyadi.
Usai mengelar salat tarawih di masjid yang terkepung banjir, warga kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan jarak masjid dari posko siaga dan dapur umur di Balai Desa Tambak Beras berjarak 600 meter. Hingga malam ini air luapan banjir Kali Lamong masih menggenangi Desa Tambak Beras dengan ketinggian air mencapai di atas lutut orang dewasa. (iwd/iwd)












































Salat tarawih digelar di lantai 2 masjid (Foto: Deny Prastyo Utomo)