Warga Korban Banjir Gresik Curhat, Minta Genset untuk Salat Tarawih

Warga Korban Banjir Gresik Curhat, Minta Genset untuk Salat Tarawih

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Minggu, 05 Mei 2019 18:18 WIB
Masjid dan musala di Gresik masih kebanjiran (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Gresik - Warga terdampak banjir di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik, mengaku kesulitan salat tarawih. Karena banjir setinggi lutut orang dewasa masih merendam masjid dan musala.

"Salat tarawih akan tetap kami gelar meski dalam kondisi banjir. Nanti akan kami gelar seadanya di lantai dua meski penerangan minim karena listrik mati sejak tiga hari lalu," kata Sumalik (60) pengurus musala TPQ Madin Syeh Maghribi di Tambak Beras, Cerme, Gresik, Minggu (5/4/2019).

Saat dikunjungi Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, Sumalik beserta warga mengaku jika listrik mati sejak tiga hari lalu. Mereka juga mengaku kecewa jika Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tidak jadi berkunjung dikawasan Desa Tambak Beras yang menjadi daerah terdampak banjir.

"Listrik kami mati sejak tiga hari lalu. Saat ini kami membutuhkan alat untuk penerangan seperti genset," kata Sumalik.


Tak hanya itu, warga juga curhat kepada Wahyu terkait konsumsi untuk berbuka dan sahur jelang puasa pertama Ramadhan.

"Kami butuh makanan yang bisa diolah kembali untuk sahur dan berbuka puasa nanti," kata Imama salah satu warga Desa Tambak Beras, Cerme, Gresik.

Wahyu bersama TNI meninjau langsung sekaligus memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Pihaknya juga telah menyiapkan posko siaga banjir yang dilengkapi dengan dapur umum.

"Kami sudah siagakan posko siaga banjir. Posko itu menampung bantuan dari TNI dan Polri serta masyarakat dengan dilengkapi dua dapur umum. Apalagi saat ini para korban banjir mendekati awal bulan Ramadhan," kata Wahyu.


Wahyu juga mengimbau kepada masyarakat yang terdampak banjir, agar melakukan salat tarawih dan tadarus di musala lantai dan di rumah masing-masing.

"Kami mengimbau kepada masyarakat nanti malam sudah melaksanakan salat tarawih. Kami mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan salat tarawih dan tadarus untuk dilakukan di masjid dan musala di lantai dua dan rumah masing-masing sehingga kegiatan ibadah terus dilaksanakan," ujar Wahyu.

Desa Tambak Beras seluas 624 hektar yang terdapat 450 rumah dan dihuni oleh 700 Kartu Keluarga terendam banjir. Sedangkan dari 624 hektar wilayah Desa Tambak Beras hampir 550 hektar digunakan untuk tambak ikan. (iwd/iwd)
Berita Terkait