"Hari Hardiknas, kita tadi menandatangani MoU antara Pemprov dengan Pangdam V/Brawijaya untuk menyiapkan sekolah unggulan SMA 5 Kota Kediri menjadi SMA Negeri Brawijaya," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Surabaya, Kamis (2/5/2019).
Menurut Khofifah, kerjasama dalam bidang pendidikan ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Karena sebelumnya tercatat ada 4 sekolah yang sudah melakukannya di Jawa Timur.
"Ini sebetulnya SMA yang keempat dari Nala, Angkasa, Bhayangkari dan ini yang di Kota Kediri yang kita kerjasamakan dengan Angkatan Darat. Kalau yang di Genteng, Banyuwangi itu dengan Kepolisian kemudian di Madiun yang Angkasa itu dengan AU dan di Malang itu dengan AL," terang Khofifah.
"Semuanya boarding school dan hanya menerima 200 siswa saja. Dan hanya 20 persen dari luar Jatim. Bukan apa-apa namun kita berharap bahwa akan ada ruang bagi karakter yang relatif lebih terukur kedisiplinannya ketika mereka di asrama dan kemudian di dalam sebuah pembinaan yang memang sudah memiliki parameter yang cukup handal bagaimana melihat kedisiplinan dan tertib bersekolah," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku menyambut baik kerjasama yang dilakukan pihak Pemprov dan Angkatan Darat dalam hal ini dengan Kodam V/Brawijaya. Sebab dengan kolaborasi antara akdemik dan kedisiplinan akan membuat suatu bangsa akan lebih maju.
"Memang kolaborasi akademik dengan kemudian disiplin membuat overtime jangka panjang bangsa itu akan lebih cepat maju. Contohnya Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara maju Amerika-Eropa dulu sudah memulai," jelas Andika.
"Jadi menurut saya gagasan dari ibu Gubernur untuk berkolaborasi mengangkat dari SMA 5 Kediri kemudian melibatkan kami Angkatan Darat untuk ikut membantu menanamkan nilai-nilai akademis tapi juga nilai-nilai disiplin atau keinginan atau usaha saya yakin jangka panjang akan membuat Kediri khususnya dan Jatim umumnya akan jauh lebih maju," pungkasnya. (fat/iwd)