Mereka diajarkan bagaimana memberikan pertolongan pertama dan merawat luka serta siaga dalam bencana atau melakukan mitigasi bencana. Bencana itu bisa dari gempa bumi, banjir dan gunung meletus.
"Program petualangan anak siaga Hansaplast ini mengajarkan siswa mendapat edukasi seputar pertolongan pertama serta pelatihan dan kemampuan melatih dan memberi pertolongan pertama bagi korban bencana atau luka sesama temannya," kata Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat, Muhammad Muas saat dikonfirmasiv di sela Train The Trainer di Kabupaten Batu, Senin (29/4/2019).
Pasalnya, jelas dia, anak-anak tersebut sangat perlu mendapat edukasi. Sebab di masyarakat minim pengetahuan terhadap pertolongan pertama untuk korban luka.
"Kita ajarkan anak-anak ini pengetahuan baru di tempat terbuka. Sehingga akan memberikan kenyamanan dan diharapkan ilmu tersebut bisa diaplikasikan. Mereka pun diajak bekerja sama dengan teman-teman di luar agar tumbuh jiwa sosial, membantu sesama lebih tertanam sampai mereka remaja dan dewasa kelak," jelasnya.
Selama pelatihan, anak-anak diajak belajar sambil bermain berdasarkan buku seri Anak Siaga Bencana, digelar nobar (nonton bareng) film seputar bencana alam dan cara mengatasi luka, life musik, jumpa fans dengan Kapten Kesebelasan Arema FC, Hamka Hamzah cs, api unggun dan jelajah alam di kawasan hutan pinus.
Marketing Manager Hansaplast Setiawan Saputra mengaku program tersebut bagian dari program Anak Siaga Hansaplast yang diawali sejak 2015 lalu bekerja sama dengan PMI. Tiap daerah ada 250 anak yang dilibatkan dari berbagai sekolah.
"Anak-anak di sini kami ajarkan bagaimana menggenali bencana, berikut cara mengatasi luka setidaknya untuk dirinya sendiri, keluarga dan teman sekitar," katanya di sela kegiatan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini