Suara Prabowo-Sandi Nyungsep di Kota Proklamator

Blitar - Dalam hasil rekapitulasi suara KPU Kota Blitar, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf amin mendapat 73.660 suara. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya meraup 21.086 suara.

"Kami bacakan hasil rekapitulasi akhir perolehan suara pemilihan presiden wakil presiden. Jumlah suara Jokowi-Ma'ruf Amin sebanyak 73.660. Dan suara Prabowo-Sandi sebanyak 21.086," kata Ketua KPU Kota Blitar Setyo Budiono membacakan hasil pleno, Selas (30/4/2019).

Hasil tersebut berdasarkan suara sah sebanyak 94.746 dan suara tidak sah sebanyak 2.387. Sehingga total surat suara yang digunakan sebanyak 97.133 lembar.

Baca juga: Rekapitulasi Kota Kediri Kelar, Capres 01 Unggul 143.991 Suara

Selama pelaksanaan rapat pleno, PPK dari tiga kecamatan melakukan perbaikan. Kebanyakan perbaikan yang dilakukan mengenai jumlah DPT, surat suara tidak sah dan surat suara yang digunakan.

Selain perbaikan itu, PPK Kecamatan Sukorejo juga melakukan pergeseran perolehan suara pada caleg DPRD Provinsi dan DPRD Kota Blitar.

Seorang saksi dari PPP sempat menanyakan selisih satu suara pada caleg DPRD Kota Blitar antara caleg nomor 1 dan caleg nomor 2. Ada perbedaan data DAA yang disampaikan Bawaslu dengan plano di tingkat PPK.

Menanggapi pertanyaan itu, KPU Kota Blitar mengapresiasi data yang disampaikan Bawaslu. Namun dalam pleno itu ditentukan berdasarkan bukti otentik. Baik itu dari parpol atau bawaslu.

Baca juga: Protes Parpol Warnai Pembukaan Rapat Pleno Terbuka KPU Kota Kediri

Pukul 16.24 WIB, selisih satu suara itu ditemukan di TPS 8 Kelurahan Karangsari. Setelah sekitar satu jam ditelusuri, PPK meluruskan input data.

"Jadi kami sampaikan perbaikan input datanya adalah PPP dengan suara partai 421, tambah satu jadi 422. Untuk Caleg nomor 2 dengan perolehan suara 231 menjadi 232," kata Ketua PPK Sukorejo, Dibyo Suhermanto.

KPU Kota Blitar mengklaim, tingkat partisipasi dalam Pemilu serentak tahun ini sebanyak 83,79 persen. Angka ini naik cukup signifikan dibanding tingkat partisipasi pada Pileg 2014 lalu, yang hanya 78 persen. (sun/bdh)