Kuasa Hukum Peter, Yafeti Waruwu pun buka suara. Yafeti menampik jika kliennya melakukan penganiayaan. Tak hanya itu, Yafeti mengatakan kliennya yang diserang terlebih dulu oleh Rudy.
"Yang menyerang lebih dulu RW meninju mata kanan Pak Peter dan menendang kemaluan," kata Yafeti saat konferensi pers di Surabaya, Selasa (30/4/2019).
Yafeti menambahkan usai kejadian, kliennya langsung diinterogasi oleh polisi. Namun tak ditemukan bukti pemukulan dengan senjata api. Dia menduga kasus ini berawal dari fitnah untuk menjatuhkan Peter.
"Peter juga telah diinterogasi tentang kejadian ini, penyidik telah melakukan olah TKP dan rumah juga telah digeledah tapi tidak ditemukan bukti pemukulan senjata api. Ini adalah fitnah untuk menjatuhkan Peter," lanjutnya.
Sementara saat ditanya apakah kasus ini lantaran perebutan suara di TPS 05, Yafeti juga menampik hal ini. Dia mengatakan Peter sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Perindo Jatim hendak menanyakan perolehan suara dan mengawal suara calegnya, namun respon RW justru sebaliknya.
"Perebutan suara itu tidak benar. Peter mengawal suara dari RW dan suara keseluruhan itu benar. Ini adalah RW yang mengatur, tidak ada tulisan TPS di atasnya, ketua pemenangan menanyakan dimana tulisannya," paparnya.
Tak hanya itu, Yafeti menegaskan jika dilihat luka Rudy bukan merupakan luka bekas pukulan senpi. Dia mengatakan hal tersebut bisa saja terkena dari ujung gagang pel yang digunakan Peter membela diri.
"Jadi luka yang di kepala ini saya melihat sendiri memang ada luka yang melengkung. Bisa kita lihat dari cctv hanya terlihat alat gagang pel-pelan. Bisa kemungkinan itu ujung pel. Kalau luka dengan gagang senjata api tentunya bukan seperti itu. Bisa dilihat dan ditanyakan. Saya harapkan lebih lanjut nanti supaya bisa ditanyakan ke pihak berwajib," pungkasnya.
Simak Juga 'Duh..! Timses Depresi Gegara Calegnya Kalah':
(hil/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini