Mereka ditugaskan memijat semua petugas pemilu. Ini untuk menghilangkan kepenatan dan kelelahan fisik petugas pemilu yang harus melakukan rekapitulasi selama tiga hari berturut-turut.
Ke-15 pemijat ini tergabung dalam komunitas pijat tunanetra 'Tombo Kesel'. Mereka secara bergiliran, memijat selama tiga hari sejak dilaksanakan rapat pleno KPU Kabupaten Blitar pada Sabtu (27/4/2019).
Menurut staf Dinsos Kabupaten Blitar, Towil Umron, pihaknya menjalankan perintah Bupati Blitar usai melakukan sidak di 22 PPK se Kabupaten Blitar bersama kapolres.
"Dalam sidak itu, pak bupati mengetahui langsung kondisi fisik dan psikis para petugas pemilu. Sehingga beliau punya ide menyediakan pemijat profesional yang selama ini menjadi binaan kami," kata Towil kepada detikcom, Senin (29/4/2019).
![]() |
Kehadiran para pemijat ini benar-benar dimanfaatkan para petugas pemilu untuk melepas penat. Dalam sehari, tak kurang 15 orang dipijat masing-masing pemijat.
Mereka dibagi dalam lima kelompok yang bertugas selama tiga hari. Setiap harinya, sebanyak lima pemijat mulai datang sejak pukul 11.00 wib - pukul 16.00 wib.
"Ini saya kebagian hari ketiga. Sejak jam 11 tadi sudah mijit 6 orang. Mungkin tambah banyak yang minta pijit, soalnya hari terakhir makin banyak yang capek," aku Surip, pemijat tunanetra asal Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
Pantauan detikcom, para petugas pemilu sangat menikmati sesi pijat ini. Kebanyakan mereka minta dipijit di bagian kaki dan punggungnya. Rata-rata, para petugas pemilu ini menikmati pijatan sekitar 45 menit.
"Rasanya segar. Sejak Sabtu itu baru sekarang sempat pijitnya mbak. Rasanya sengkleh kabeh (lemas semua). Untung pak bupati idenya cemerlang. Dengan pijat ini, semoga tidak bertambah kawan-kawan kami yang tumbang," pungkas Endy, saksi seorang caleg DPP.
Simak Juga 'Perjuangan Mengawal Hajatan Lima Tahunan yang Melelahkan':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini