Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito membenarkan UNBK ulang karena gagal terkoneksi ke server. Ke 53 siswa ini, kata Adi, berasal dari ruang 1 dan ruang 2.
"Karena pada saat itu gagal terkoneksi dengan server dan harus terkoneksi ulang dan baru bisa terkoneksi pada sore harinya, maka kami putuskan untuk diulang pada hari ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito kepada wartawan saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2019).
Adi mengatakan penyebab siswa SMPN 4 Babat harus menjalani ujian ulang, karena listrik sedang down, yang berakibat UPS (Uninterruptible Power Supply) tidak kuat beban dan menyerang server lokal hingga mati sehingga hardisk cadangan ikut rusak.
Menurut Adi, sebenarnya, server bisa untuk download atau sinkronisasi ulang, namun pengajuan perpanjangan ujian tidak bisa, karena server pusat pukul 18.00 WIB sudah tutup sehingga para siswa harus ujian susulan.
"Kami sudah laporkan kejadian ini ke provinsi dan akhirnya diambil keputusan untuk melakukan ujian ulang hari ini," terangnya.
Hal semacam ini, kata Adi, juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Pelaksanaan UNBK ulang ini hanya untuk satu mata pelajaran saja, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. "Hanya satu mata pelajaran saja, yaitu Bahasa Indonesia," tandasnya.
Dia menuturkan, dari hasil evaluasi, pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMP di Lamongan berjalan lancar. Pihaknya, sebelumnya juga sudah menjalin kerjasama dan MOU dengan PLN untuk permasalahan listriknya.
"Secara umum berjalan lancar, dan hanya satu kejadian itu saja yang terjadi selama UNBK di Lamongan kemarin," pungkas Adi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini