Para karyawan pabrik, yang seluruhnya kaum ibu-ibu itu meronta-ronta dan meminta keluar dari dalam pabrik. Seolah seperti penyakit, mereka yang kesurupan terjadi secara berurutan.
Satu orang tumbang dan langsung meronta-ronta, lalu diikuti karyawan lainnya yang kemudian tumbang dan melakukan hal yang sama. Kesurupan sendiri terjadi saat jam produksi pabrik tengah berlangsung.
Melihat itu, manajemen pabrik menghentikan sementara proses produksi. Karyawan yang kesurupan dievakuasi ke rumah sakit dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo.
Supervisor UD Bonita Sprei, Titin Sumarni mengatakan kesurupan massal kerap kali terjadi saat waktu menginjak hari Jumat Legi. Tak hanya pada pagi dan siang, kesurupan massal juga terjadi pada malam hari.
"Atas kejadian ini, kami hentikan dulu proses produksi di pabrik hingga suasana kembali tenang. Tentu bagi mereka yang kesurupan, kita bawa ke rumah sakit dan sebagian yang sudah merasa tidak nyaman kita pulangkan agar tidak ada kesurupan lanjutan," terang Titin.
Sementara itu, karyawan yang telah kembali sadar usai dirawat di rumah sakit, sebagian langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke rumahnya masing-masing. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini