.webp)
Badrul munir tercatat sebagai salah satu anggota KPPS TPS 19 yang meninggal pada 18 April usai penghitungan suara. Almarhum meninggalkan istri bernama Budi Erni (51) dan satu anak perempuan Wildatinnaila (22) yang masih kuliah.
Dalam kunjungannya, selain memberikan santunan, Risma juga menawarkan pekerjaan kepada putri semata wayang almarhum Munir. Untuk itu, Risma memintanya menyelesaikan skripsinya terlebih dahulu.
"Ya karena dia (Wildatinnaila) sudah selesai kuliah, sudah skripsi. Kan saya pikir lebih penting daripada saya membantu misalkan uang atau apa. Jadi sustainable (kelanjutan) intinya yang kita pikirkan," kata Risma usai mengunjungi rumah duka, Surabaya (26/4/2019).
Menurut Risma, bantuan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemkot dengan para keluarga yang ditinggalkan. Sedangkan bantuan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga yang ditinggalkan.
"Tapi ada yang (anak) kecil juga treatment-nya juga beda. Kan tidak bisa sama. Kemarin putranya Pak Sunaryo (petugas KPPS Kapas Madya) kita bantu dengan beasiswa. Jadi kuliahnya akan kita tanggung sampai selesai," terang Risma.
Sementara itu Wardoyo (56) salah satu saudara dari Badrul Munir sangat menyambut baik tawaran yang diberikan kepada keponakannya itu. Ia menganggap tawaran itu sebagai bentuk perhatian yang baik dari pemkot.
"Sangat berterima kasih. Karena pemkot sangat perhatian. Anaknya sendiri tadi juga sudah bilang bersedia," ujar Wardoyo.
"Saat ini anaknya masih skripsi. Dia kuliah di Stiesia jurusan Akuntansi. Nanti kalau sudah selesai kuliahnya dia disuruh menghadap ke pemkot," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Raut Duka Keluarga KPPS yang Meninggal saat Dikunjungi Risma':
(sun/iwd)
