Bule Belajar Masak Pecel Pitik dan Klepon Banyuwangi: It's So Hard

Bule Belajar Masak Pecel Pitik dan Klepon Banyuwangi: It's So Hard

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 22 Apr 2019 15:43 WIB
Bule Belajar Masak Pecel Pitik dan Kelepon/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Bagaimana caranya saat bule-bule masak kuliner khas Banyuwangi? Pasti bingung. Apalagi mereka juga belum pernah merasakan masakan tersebut. Meski buta dengan makanan tersebut, namun mereka antusias menyuguhkan masakan khas Banyuwangi ini.

Puluhan bule asal Australia ini mencoba memasak Pecel Pitik dan Kelepon di acara cooking class di Resto Osing Deles, Senin (22/4/2019). Mereka berasal dari Australian JSRACS (John Septimus Roe Anglican Community School) bekerjasama dengan SMP SMA Harapan Denpasar.

Meski terlihat kikuk, mereka tetap asyik meramu dan memasak Main Course dan Dessert tersebut. Mereka memulai membuat Pecel Pitik, makanan khas Banyuwangi yang berbahan ayam kampung, kelapa muda dan bumbu kacang.

Tak lupa juga garam, cabe rawit dan gula. Pertama kali mereka membakar ayam kampung, kemudian disuwir tak terlalu besar. Kemudian para bule itu menyiapkan bumbu. Mereka menggunakan ulekan untuk menghaluskan dan mencampur bumbu. Sedikit kesulitan dalam mencampur dan memghaluskan bumbu dengan ulekan.


"Its so Hard," ujar salah satu peserta sambil terus mencoba menghaluskan bumbu.

Setelah bumbu siap, bule-bule ini kemudian mencampurkan ayam kampung suwir tersebut dengan kelapa muda yang sudah diparut dan bumbu yang sudah halus. Dan Pecel Pitik pun jadi. Tak lupa mereka melengkapi garnis di piring yang disediakan.

Bule memasak kuliner Banyuwangi/Bule memasak kuliner Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

Tak hanya membuat Pecel Pitik, bule-bule yang merupakan siswa tingkat dua setara dengan SMP ini juga membuat Kelepon. Makanan penutup yang berbahan tepung tapioka dengan baluran kelapa itu juga cukup membuat peserta itu bingung. Yang diakui peserta cukup kesulitan adalah mengisi gula pada kulit Kelepon yang sudah di buat.

"Sangat sulit membuat kelepon. Apalagi memasukkan gula. Harus pelan dan diputar-putar. Tapi awas jangan sampai keluar gulanya," ujar Julian, salah satu peserta.


Kegiatan ini merupakan pengenalan budaya Indonesia kepada para siswa dari Australia. Mereka tak hanya belajar tentang bahasa, namun juga kebiasaan masyarakat serta kuliner Indonesia.

"Kita ingin mereka kenal Indonesia melalui kebudayaan, kebiasaan dan kulinernya. Mereka sangat senang dengan kegiatan ini. Memasak masakan Indonesia semakin membuat mereka mengenal dan mencintai Indonesia," ujar Brandon, salah satu pengajar di JSRACS (John Septimus Roe Anglican Community School).

Sementara Marketing Osing Deles, Banyuwangi Nuzul mengaku senang bisa mengenalkan kuliner tradisional khas Banyuwangi. Pihaknya berharap makin banyak pelajar luar negeri untuk belajar kuliner tradisional Banyuwangi.

"Ini merupakan bagian dari Cross Culture. Senang sekali dapat mengenalkan menu tradisional Banyuwangi. Harapannya makin banyak pelajar luar negeri yg mempunyai kesempatan untuk belajar di Banyuwangi," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.