Sehingga generasi muda dan remaja ini, mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Menurut Ketua Insan Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Jember Devi Martadiana, dengan kondisi saat ini, tindakan seks bebas dan pernikahan dini yang bergeser, pihaknya berharap ada kepedulian bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk berupaya bersama memperbaiki fenomena yang mengkhawatirkan tersebut.
"Karena perilaku seks bebas ini, juga menjadi penyebab meningkatnya prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Jember. Karena ini perilaku tidak benar remaja Jember," kata Devi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (21/4/2019).
Akibat lainnya pun perilaku aborsi, tingkat angka kematian ibu dan bayi juga menjadi turunan persoalannya. "Jadi karena hal ini, jadi harus menjadi perhatian bersama. Kemudian saat ini, kita pun terus berusaha memberikan edukasi untuk mendekati tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar untuk mendukung gerakan kami," ungkapnya.
Baca juga: Menelusuri Kembali Jejak RA Kartini |
Devi pun berharap, perjuangan Kartini dulu terkait kesetaraan gender wanita, jangan sampai disalahgunakan atau disalahartikan. "Karena kondisi di Jember ini terkait seks bebas, dulunya disorot dari pergaulan di kota. Tetapi ternyata, di desa juga terjadi dan tidak tahu tempat. Di semak-semak bahkan pinggiran sawah pun dilakukan," tandasnya.
Devi berharap, fenomena persoalan yang tidak baik ini segera ditindaklanjuti bersama. "Sehingga melalui kami Insan Genre, ataupun juga PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) terus mengedukasi, dan berharap dukungan masyarakat lainnya dan juga mungkin tokoh-tokoh agama," tuturnya.
Simak Juga "Menelusuri Kembali Jejak RA Kartini":
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini