Perjuangan tersebut dirasakan petugas kepolisian Aiptu Dasim dan Aiptu Kurniyanto. Dasim harus bejibaku melewati medan jalan yang sulit saat berangkat dan pulang dari TPS 8 di Dukuh Mundu dan TPS 9 di Dukuh Gondang. Sementara Kurniyanto ditempatkan di TPS 10 dan 11 Dusun Tamberan.
Dari Kantor Kecamatan Ngambon, Desa Nglampin berjarak sekitar 25 km. Kedua polisi itu bertugas mengawal kotak suara hingga sampai ke TPS tujuan dalam keadaan baik dan tetap utuh hingga pencoblosan usai.
Untuk menuju ke beberapa TPS tersebut, mereka harus melalui jalan tanah yang habis diguyur hujan. Kemudian jalan yang seperti jalur offroad itu juga beberapa kali memaksa para petugas turun dari mobil dan meratakannya dengan cangkul.
"Terpaksa harus kita cangkul tanahnya supaya kita bisa melintas dan di TPS bisa coblosan," kata Dasim, Kamis (18/4/2019).
![]() |
Berbeda dengan Dasim, Bripka Abdul Muchib dan Brigpol Arwendho Pramughita mengawal kotak suara menuju TPS 1 Dusun Bunten, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem. Jalan menuju TPS tersebut hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua
Sulitnya medan membuat perjalanan yang berjarak 15 Km harus ditempuh 2 jam 20 menit. Anggota Polsek Kedungadem dan Polres Bojonegoro itu harus bahu-membahu menjaga kotak suara saat melewati tanjakan dan medan jalan yang rusak.
Tanjakan terjal dan jalan yang licin membuat mereka bebapa kali turun dari motor dan mencoba mendorongnya. Tadi itu sekitar 2 jam lebih jarak tempuhnya, memang sudah risiko kita, tapi ini supaya sukses Pemilu" ujar Ipda Abdul. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini