Salah satu sekolah di Kecamatan Turi yang terendam banjir akibat luapan Bengawan Njero ini adalah MI Miftahul Ulum, Desa Putatkumpul. Di sekolah ini, air memasuki ruang kelas sejak beberapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya air hanya merendam halaman sekolah saja.
"Meski merendam ruang kelas, kegiatan belajar mengajar tidak diliburkan. Apalagi yang kelas 6 sudah mau ujian nasional," kata Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum, Sutrisno kepada wartawan, Kamis (18/4/2019).
Sutrisno memperkirakan, banjir yang melanda sekolahnya akan bertahan lama hingga masa ujian nasional mendatang. Pasalnya, air luapan ini belum ada tanda-tanda akan surut. "Untuk ujian nasional, kami telah menyiapkan ruang di lantai 2 yang aman dari genangan," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito membenarkan luapan air Bengawan Solo mengakibatkan sejumlah gedung sekolah terendam banjir. Lembaga yang terdampak banjir, terang Syukur, di antaranya SDN Jelakcatur Desa Jelakcatur dan SDN Tiwet Desa Tiwet di Kecamatan Kalitengah Kalitengah, SDN Sidomulyo 1 di Kecamatan Deket dan SDN Ketapangtelu 2 di Kecamatan Karangbinangun. Selain itu, masih banyak sekolah MI di beberapa kecamatan lainnya di kawasan Bengawan Jero yang juga ikut terendam.
"Lembaga pendidikan yang terendam banjir masih bisa menggelar UASBN karena rata-rata yang terendam hanya halamannya saja," kata Adi.
Hingga kini sejumah desa di 4 kecamatan Lamongan masih terendam banjir. Banjir ini mengakibatkan sejumlah rumah dan lahan pertanian berupa tambak ikut terendam banjir. Banjir ini sudah terjadi setidaknya selama sepekan terakhir. (fat/fat)











































