Komunitas yang terdiri dari mantan buruh migran, kaum difabel dan aktivis masyarakat ini membagikan pecel punten di TPS yang terdekat dengan rumahnya. Seperti Sri warga Jatinom yang membagikan di TPS 13, Eko di TPS 32 Sumberasri, Mia di TPS 2 Kanigoro dan Lilik di TPS 34 Ponggok.
Koordinator komunitas Pecel Punten Ahmad Vikry Hanif mengatakan bagi-bagi pecel punten gratis ini memiliki beberapa tujuan. Pertama supaya tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu akan meningkat.
Kedua, pesta demokrasi harus disambut dengan gembira sehingga setelah mencoblos di TPS masyarakat dapat makan pecel punten bersama dengan perasaan senang.
"Tujuannya sederhana, biar masyarakat pada tidak golput. Karena filosofi pecel punten bagi orang Blitar itu simbul perekatan sosial. Maka kalau ada pecel punten orang akan ngumpul bersama, makan bersama dengan perasaan bahagia," tuturnya pada detikcom di TPS 13 Jatinom, Rabu (17/4/2019).
![]() |
Menurut Vikry, pecel punten ini merupakan ikon makanan tradisional Blitar. Makanan rakyat ini mampu menyejukkan hati dan pikiran para pendukung calon yang berkontestasi dalam Pemilu 2019 ini.
Siapapun yang terpilih, harus mendapatkan apresiasi dan membuat Blitar semakin maju, Jawa Timur semakin hebat dan Indonesia semakin jaya.
Video: Sukseskan Pemilu, Komunitas Ini Bagi-bagi Pecel di Blitar
"Harapan kita, siapapun yang terpilih akan mampu membuat daerah kita dan juga negara kita semakin maju dan jaya. Dan pendukung yang kalah mampu berbesar hati dan tidak terjadi kerusuhan," tambahnya.
Tampak seorang warga Sulastri, baru saja memakai haknya dalam pemilu serentak hari ini. Nenek ini bersama keluarganya kemudian mengambil jatah pecel punten.
"Makin semangat milihnya. Sekalian dapat sarapan," ucapnya riang. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini