Banjir di Lamongan Perlambat Distribusi Logistik

Banjir di Lamongan Perlambat Distribusi Logistik

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 16 Apr 2019 18:13 WIB
Banjir Perlambat Distribusi Logistik/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Banjir masih menerjang sejumlah wilayah di Lamongan dalam sepekan ini. Akibatnya, distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah kawasan banjir pun tersendat.

Salah satu wilayah di Lamongan yang terkena banjir yakni, Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah. Di desa ini, petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kalitengah harus menerjang banjir agar logistik bisa tiba ke Desa Bojoasri.

Ketinggian banjir ada yang mencapai 60 cm membuat petugas keamanan yang mengawal distribusi logistik turun dari kendaraan agar tidak terperosok dalam kubangan banjir.

Petugas PPK Kalitengah, Muhammad Arifullah mengatakan, banjir luapan Sungai Bengawan Jero ini membuat distribusi logistik ke sejumlah desa agar tersendat.

"Kalau dalam kondisi biasa jarak tempuh dari kecamatan ke Desa Bojoasri hanya setengah jam perjalanan, tapi karena akses jalan banyak yang terputus, maka distribusi memakan waktu yang lebih lama hingga 2 jam," kata Arif.


Mengapa memakan waktu lebih lama? Arif mengaku, akibat banjir banyak akses jalan yang terendam dan terputus oleh banjir. Sehingga, lanjut Arif, dibutuhkan kemampuan khusus agar bisa terhindar dari jalan yang hampir tak terlihat karena banjir.

Distribusi logistik terkendala banjir/Distribusi logistik terkendala banjir/ Foto: Eko Sudjarwo

"Untuk menghindari keterlambatan distribusi logistik, daerah yang terkena banjir kami dahulukan," jelas Arif.

Desa-desa yang didahulukan logistik yakni Desa Blajo, Tiwet, Bojoasri, Gambuhan dan Jelakcatur.

Selain distribusi logistik pemilu yang memakan waktu lebih lama, Arif juga menyebut ada sejumlah TPS di lokasi banjir yang dipindahkan ke kawasan yang lebih tinggi. "Ada juga beberapa TPS yang kami pindahkan ke lokasi yang lebih tinggi karena banjir," akunya.

Sementara Ketua Bawaslukab Lamongan, Miftahul Badar juga mengakui pihaknya memetakan sejumlah daerah di Lamongan yang berpotensi mengalami banjir pada saat hari pemungutan suara nanti. Menurut Badar, ada sebanyak 50 desa di 6 kecamatan di Lamongan berpotensi mengalami banjir.

"Menurut kami setidaknya ada 50 desa di 6 kecamatan yang berpotensi mengalami banjir pada hari H Pemungutan Suara nanti," terangnya.


Simak Juga 'Pengawalan Ketat Distribusi Logistik Pemilu ke Gili Ketapang':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.