AHY Yakini Prabowo dan Jokowi Pemimpin yang Tak Ingin Perpecahan

AHY Yakini Prabowo dan Jokowi Pemimpin yang Tak Ingin Perpecahan

Hilda Meilisa - detikNews
Sabtu, 13 Apr 2019 18:35 WIB
AHY di Surabaya/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Dalam pidato kebangsaannya di Surabaya, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkeyakinan baik Prabowo atau Jokowi bukanlah calon pemimpin yang menginginkan perpecahan.

"Kita semua berkeyakinan baik Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi bukanlah calon pemimpin yang berniat untuk membentur-benturkan identitas masyarakatnya sendiri. Kita sendiri semua yakin keduanya juga memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga keutuhan bangsa," kata AHY usai menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk Indonesia untuk Semua di DBL Arena Surabaya, Sabtu (13/4/2019).

Selain itu, AHY mengaku cukup prihatin dengan apa yang terjadi menjelang pemilu ini. Dia mengatakan banyak informasi yang berkembang, yang cenderung tidak konstruktif dan saling menuding antar kelompok.

AHY mencontohkan misalnya ada pihak pro kebhinnekaan dan pihak Pro Islam yang menggunakan golongan untuk saling menuding. Tak hanya itu, masih banyak golongan lainnya yang saling menuduh.


"Sikap saling tuding antar kelompok yang menggunakan narasi identitas seperti, antara pro kebhinekaan dan pro Islam, pro NKRI dan pro khilafah, atau pro pancasila dan anti pancasila. Seolah kian merenggangkan hubungan kita sebagai sesama anak bangsa," lanjutnya.

Hal ini pun, lanjut AHY, dibumbui dengan produksi hoaks yang semakin banyak. Sementara, AHY juga menilai kemampuan masyarakat melakukan check and recheck juga masih minim.

"Sementara itu produksi hoaks yang melimpah dengan konten-konten yang sensasional dan juga menyesatkan, kurang diimbangi oleh kemampuan masyarakat kita untuk berfikir mencerna secara jernih dan kritis," ungkap AHY.

"Kadang kita malas untuk melakukan check and recheck terhadap informasi. Akibatnya pikiran dan perasaan masyarakat kita semakin teraduk-aduk galau, bingung dan sarat dengan kekhawatiran," imbuhnya.

[Gambas:Video 20detik]



Untuk itu, AHY mengatakan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) senantiasa berpesan agar para kader partai berkomitmen pada empat pedoman dasar. Yakni menjaga NKRI, merawat kebhinnekaan, menegakkan keadilan, serta mengutamakan rakyat.

"Dalam suratnya pak SBY menyampaikan pesan kepada kita, agar berjuang untuk Indonesia senantiasa menceminkan inclusiveness atau melibatkan dan mengayomi seluruh komponen bangsa dengan sesama Indonesia untuk semua. Agar mencerminkan keberagaman, kemajemukan dan persatuan unity in diversity, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu jua," kata AHY.

"Mari kita rawat demokrasi ini dengan semangat kebersamaan, Indonesia dibangun dengan semangat kesetaraan, mari kita syukuri perbedaan ini, berbeda suku, agama, ras, etnis, antar golongan sebagai kekayaan khasanah Indonesia," pesannya.

Sementara itu, dalam pidato kebangsaan ini hadir pula Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak hingga mantan Gubernur Jatim yang juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo dan sejumlah elite partai lainnya.


Simak Juga "AHY: Demokrat Konsisten di Rel Ganda":

[Gambas:Video 20detik]

(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.