Pantauan detikcom, pecahan kaca berserakan di lantai bawah loket penjualan tiket. Kaca-kaca dirusak oknum suporter yang marah karena tak menemui loket yang menjual tiket.
Namun, situasi segera dapat diredam oleh aparat keamanan dan panpel pertandingan. Sehingga aksi anarki tak berlangsung lama.
Kabar hoaks menyebar di media sosial itu mengundang suporter untuk datang ke Kanjuruhan. Ternyata ketika mereka tiba, bagian kaca loket tertempel tulisan bahwa tiket telah habis dan dalam kondisi tutup. Mereka pun melampiaskan kemarahannya dengan merusak loket.
"Kita dapat kabar, bahwa loket menjual tiket pertandingan malam nanti, mendengar itu, kita langsung datang kesini," terang Rizky salah satu suporter kepada wartawan di lokasi.
Dikatakan Rizky, mayoritas suporter mengetahui informasi penjualan tiket di Kanjuruhan dari salah satu akun di media sosial. Kabar hoaks itu sampai membius sekitar 1.500 suporter untuk datang ke Kanjuruhan.
![]() |
"Para suporter mengira disini (Kanjuruhan) membuka loket untuk penjualan tiket. Padahal, kita sudah sampaikan jauh hari, tidak ada penjualan tiket disini (Kanjuruhan)," terang Panpel Arema FC Abdul Haris terpisah.
Aksi anarki oleh oknum suporter sungguh sangat disesalkan. Pihaknya menghimbau, kepada suporter untuk tidak mudah termakan isu yang tersebar di media sosial.
"Kami sudah sampaikan tiket yang dicetak sebanyak 42 ribu telah habis terjual. Dan bagi suporter yang tak memiliki tiket, untuk tidak datang ke Kanjuruhan," kata Haris.
Laga final leg 2 Piala Presiden 2019 mempertemukan Arema FC dengan Persebaya malam nanti. Clossing seremoni sebelum kickoff digelar dengan penampilan sejumlah artis ternama. (fat/iwd)