Menurut Plt Ketua DPUBMSDA Sunarti Setyaningsih, jalan yang berada di Desa Bulang sudah pernah dilakukan perbaikan awal. Namun karena saat ini musim hujan, ahkirnya jalan tersebut rusak kembali.
"Awal bulan Maret 2019 jalan sudah pernah diperbaiki. Karena musim hujan jalan rusak kembali," kata Sunarti saat dihubungi detikcom, Rabu (10/4/2019).
Perbaikan pertama yakni pada 6 dan 8 Maret lalu dengan menggunakan sirtu. Upaya perbaikan awal itu tidak bertahan lama karena hujan kerap mengguyur dan kendaraan berat tetap melintas.
Tahap kedua yakni pada 11 sd 14 Maret menggunakan cold milling (kerukan aspal hotmix). Namun karena kendaraan berat dengan muatan di atas kapasitas jalan tetap melintas, ahkirnya rusak lagi.
Untuk perbaikan permanen, pihaknya sudah mengajukan anggaran. Jalan tersebut akan diperbaiki dengan sistem beton.
"Panjang jalan sekitar 700 meter, diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 6 sampai Rp 7 miliar. Rencana bulan Mei 2019 akan dimulai pekerjaannya," tambah Sunarti.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Perhubungan Sidoarjo Bahrul Amiq mengatakan, di setiap ruas-ruas jalan sudah diberikan rambu-rambu terkait kelas jalan. Tujuannya untuk mengatur penyesuaian dan kapasitas dan kemampuan jalan dengan kendaraan yang melintas, baik itu dimensinya maupun tonasenya.
"Jalan-jalan di Sidoarjo relatif cepat rusak karena banyak kendaraan yang melebihi tonase melewati jalan tersebut. Kami mengharapkan para pengendara sebaiknya mematuhi rambu-rambu yang ada," kata Amiq.
Lebih lanjut Amiq menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan Satlantas Polresta Sidoarjo akan melakukan penertiban para pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu jalan. "Dalam waktu dekat kami akan bekerjasama dengan Satlantas Polresta Sidoarjo akan menertibkan pelanggaran tersebut," pungkas Amiq. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini