"Ya sebenarnya kami maklum kalau oposisi bicara soal mengkritisi infrastruktur. Namanya juga oposisi. Tapi ya semestinya agak obyektif sedikit saja, tidak asal beda dengan program Pak Jokowi. Masak orang bangun infrastruktur jalan, MRT, listrik, bandara, dinilai jelek," ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Selasa (9/4/2019).
"Kalau momentum pembangunan infrastruktur dihentikan, negara ini mundur lagi dong," imbuh Machfud.
Mantan Kapolda Jatim itu mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi bukan semata-mata soal proyek fisik untuk menggerakkan ekonomi semata, tapi juga mengandung filosofi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Coba bayangkan saudara-saudara kita di pelosok Papua, Kalimantan, NTT, dan daerah luar Jawa lain yang kini menikmati jalan dan listrik. Ada yang puluhan tahun sejak merdeka belum ada listrik, sekarang di era Pak Jokowi akhirnya teraliri listrik. Masak ada yang tega bilang infrastruktur itu enggak urgen," ujar Machfud.
Karena itu, pembangunan infrastruktur tidak bisa dilihat dari kacamata ekonomi atau kalkulasi bisnis saja.
"Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyat. Kan itu ada yang pernah mengkritik, bangun jalan tol di Sumatera tidak feasible, bangun proyek di NTT dan Papua tidak layak secara ekonomis. Itu semua hitung-hitungan bisnis. Tapi Pak Jokowi bicara keadilan sosial. Negara kuat mendanai, ya harus kerja keras melakukannya," ujarnya.
Jika ada yang menyoroti program infrastruktur sebagai pemborosan karena sebagian dibiayai utang, Machfud mengajak semua pihak untuk obyektif. Sebab, utang negara telah digunakan secara produktif untuk pembangunan maupun program sosial. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga masih aman, yaitu sekitar 30 persen. Di banyak negara, rasio utang terhadap PDB jauh lebih besar. Seperti Singapura 110 persen Jepang 250 persen, Malaysia 51 persen, Vietnam 62 persen.
"Semua negara di dunia membiayai pembangunan dengan utang, termasuk seperti Amerika Serikat, Jepang, Arab Saudi. Jadi jangan mempropaganda rakyat dengan ketakutan-ketakutan tak berdasar dan tak mendidik," pungkas Machfud.
Simak Juga "Ekspresi Jokowi Saat Diserang Infrastruktur oleh Prabowo":
(fat/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini