"Sudah lama saya nggak salaman sama orang. Saya cuma kepingin punya tangan palsu," kata Slamet warga Desa Kunti, Kecamatan Bungkal saat ditemui detikcom, Sabtu (6/4/2019).
Sebagai buruh tani, saat ini tenaga Slamet sangat dibutuhkan banyak orang. Karena para petani di kabupaten berjuluk Bumi Reog itu tengah menikmati panen raya.
Meski hanya bisa mengandalkan tangan kirinya, tidak pernah ada yang meragukan kemampuan Slamet dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ia bisa bekerja seperti orang normal pada umumnya.
Pernyataan tersebut disampaikan salah satu pemilik sawah Partimah. Ia mengaku mempekerjakan Slamet karena Bapak berusia 51 tahun itu telaten dengan semangat kerja tinggi.
"Kerjanya bagus jadi saya biasanya meminta Slamet untuk membantu saat panen raya tiba," ujarnya.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Slamet tetap memelihara jiwa besarnya. Ia siap berjuang keras agar kedua anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Kini anak pertama Slamet tengah menimba ilmu di sebuah perguruan tinggi.
"Selagi saya masih bisa dan sehat. Anak harus bisa sekolah tinggi," pungkasnya.
Simak Juga 'Kisah Nenek Supinah, Naik Haji dari Tabungan Hasil Buruh Tani':
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini