Miris, Jatim Punya 81 Early Warning System dari 2.742 Desa Rawan Bencana

Miris, Jatim Punya 81 Early Warning System dari 2.742 Desa Rawan Bencana

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 04 Apr 2019 14:28 WIB
Kepala BPBD Jatim Suban Wahyudiono (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Dewasa ini, beberapa bencana sempat singgah di Jatim. Mulai dari gempa bumi, longsor, hingga banjir. Namun, dari data yang ada Pemprov Jatim ternyata hanya memiliki 81 alat early warning system atau alat pendeteksi bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Suban Wahyudiono mengaku memang baru ada 81 early warning system yang terpasang. Sementara yang berfungsi maksimal hanya ada 46 saja. Padahal, ada total 2.742 desa yang dipetakan sebagai desa rawan bencana

"Early warning kita cuma 81. Itu yang fungsi mungkin cuma 46 karena letaknya. Jadi, ada early warning banjir, ada early warning tsunami, serta ada early warning tanah longsor," kata Suban di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (4/4/2019).

Dari 81 alat tersebut, Suban mengatakan ada 54 alat pendeteksi longsor, sisanya yakni alat pendeteksi banjir dan tsunami. Suban menambahkan dirinya telah melakukan rapat terbatas dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Dia mengungkapkan jika early warning system menjadi pembahasan utama dalam rapat tersebut.


Sementara untuk mengatasi hal ini, Suban menambahkan pihaknya akan membentuk desa-desa tangguh yang siaga bencana.

"Ya makanya kita nangguhkan desa-desa. Kita buat desa-desa jadi tangguh walaupun dengan kemampuannya sendiri. Kan tangguh bencana bisa mandiri di dalam sikapi bencana dan pascanya seperti apa. Jadi orang tangguh bencana sudah tahu situasi bencana," paparnya.

Setali tiga uang, Gubernur Khofifah mengatakan rapat terbatas ini membahas titik-titik kerawanan bencana alam yang berpotensi menimpa kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Sementara untuk alat early warning system, Khofifah mengaku lebih mengedepankan langkah preventif seperti membentuk masyarakat yang tangguh.


"Kalau early warning system sebetulnya kita lebih berharap bahwa proses untuk melakukan langkah-langkah preventif berbasis masyarakat jadi ada desa tangguh ada tiga ratusan lebih desa tangguh," imbuhnya.

Tak hanya itu, Khofifah menyebut sudah ada 310 desa tangguh dan kampung siaga bencana.

"Kemudian ada kampung siaga bencana. Antara desa tangguh dan KSB yang kita harapkan akan kita petakan dari 2.700 lebih desa yang masuk kategori rawan bencana. Dari 2.700 lebih itu baru 310-an desa tangguh dan kampung siaga bencana," pungkasnya. (hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.