Mendagri Tantang BPN Prabowo-Sandi Buktikan Dirinya Tak Netral

Mendagri Tantang BPN Prabowo-Sandi Buktikan Dirinya Tak Netral

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 02 Apr 2019 15:59 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah tuduhan dirinya tidak netral. Ia menantang BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk membuktikan tuduhan itu.

"Saya telepon KPU aja ndak pernah. Ikut campur urusan DPT ndak pernah. Buktikan dong bagian mana saya ndak netral," kata Tjahjo usai mengisi kuliah tamu di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Selasa (2/4/2019).

Tjahjo menambahkan dirinya memiliki tugas sendiri sehingga tak akan mencampuri urusan KPU. Jika tugasnya rampung, Tjahjo pun menyerahkan hal ini ke KPU.

[Gambas:Video 20detik]



"Tugas kami hanya pra,membantu pemerintah, membantu KPU apa yang bisa dibantu. Kemudian menyerahkan daftar nama. Selebihnya yang ngurus KPU," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Tjahjo juga mengatakan dirinya selalu menjaga independensi. Misalnya tidak menelefon komisioner hingga orang-orang KPU.


"Saya telfon komisioner pun selama ini belum pernah. Saya jaga independensi," lanjutnya.

Sebelumnya, Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo menyayangkan sikap pemerintah yang menurutnya tidak netral. Pernyataan tersebut berkaitan dengan persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menurut Hashim masih banyak permasalahan.

Bahkan dalam konferensi persnya, Hashim sempat menyebut Tjahjo Kumolo tidak netral. "Kami prihatin bahwa pimpinan kementerian untuk hal yang terpenting ini yaitu Pak Tjahjo Kumolo justru tidak netral. Hal itu sudah beberapa kali kami sampaikan kepada pihak mereka," kata Hashim saat konferensi pers di Hotel Ayana, Jakarta Pusat, Senin (1/4).


Saksikan juga video 'BPN: Kami Prihatin, Kemendagri Tidak Netral':

[Gambas:Video 20detik]

(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.