"Guncangannya terasa sekitar jam setengah 9 tadi, tapi sebelumnya juga terasa. Sepertinya ada 2 kali gempanya," kata keluarga pasien Eko Priyono saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (2/4/2019) pagi.
Guncangan gempa sempat membuatnya panik. "Tapi kemudian saya lari, karena durasinya sebentar sekitar 3 sampai 5 detik. Saya tahunya juga dari air minum di botol itu, goyang-goyang. Sebentar saja dan alhamdulillah aman," imbuhnya.
Senada dengan Eko, salah seorang pasien di lantai 2 bernama Mia juga mengaku sempat panik. Terlebih karena pintu kamar rawat inap bergetar.
"Saya sempat takut. Tapi kemudian dari perawat langsung datang dan mengecek kondisi pasien. Jadi agak tenang," katanya.
Mia menambahkan, getaran gempa hanya terasa di lantai dua dan tiga. "Katanya perawat yang saya tanyai, terasanya gempa tadi hanya di lantai atas, kalau di lantai bawah tidak terasa. Makanya yang menyadari gempa hanya yang dirawat di lantai atas," pungkasnya.
Sebelumnya BKMG telah mengumumkan, gempa berkekuatan magnitudo 5,0 terjadi di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Gempa dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
"Gempa terjadi pada 2 April 2019 pada pukul 08.22 WIB," tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya.
Simak Juga "Detik-detik Gunung Kapur di Jember Longsor Timbun Penambang":
(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini