Gasak Ribuan Bibit Ikan Kerapu, Tiga Pemuda di Situbondo Dibui

Situbondo - Maunya ingin menambah penghasilan, tapi malah berurusan dengan kepolisian. Begitulah yang dialami tiga pria di Situbondo. Mereka yakni Nur Hidayat (28), Imam Baihaqi (19), dan Samsul Arifin (22).

Ketiga warga Kecamatan Bungatan itu diamankan Unit Resmob Polres Situbondo, setelah terbukti melakukan pencurian ribuan bibit ikan kerapu dan mesin pompa air.

Barang-barang curian itu diembat ketiga pelaku dari dua lokasi budidaya kerapu tempat mereka bekerja, di Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan. Masing-masing milik Suwisyono (37) dan milik Hj Srinanik (52). Bibit kerapu dan mesin pompa air hasil curian itu bahkan telah dijualnya ke sejumlah orang di Kecamatan Banyuglugur dan Kecamatan Bungatan.

Selain ketiga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya mesin pompa air hasil curian, dan satu unit sepeda motor Honda Beat yang digunakan saat melakukan hubungan.

"Tadi malam ketiga pelaku ini berhasil diamankan tanpa perlawanan, saat bekerja di bak budidaya kerapu milik Suwisyono. Sekarang sudah diamankan di Mapolres dan masih dalam pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Masykur, Minggu (31/3/2019).

Keterangan detikcom menyebutkan, bukan hanya sekali saja, aksi pencurian ketiga pelaku ini dilakukan berulang-ulang. Dari budidaya ikan kerapu milik Suwisyono, mereka dua kali menggasak bibit ikan kerapu masing-masing 500 ekor dan 1.000 ekor, dan menggasak mesin pompa air. Sementara dari budidaya kerapu milik Hj Srinanik, para pelaku dua kali mencuri bibit ikan kerapu, masing-masing 500 dan 300 ekor.

Aksi pencurian ini baru diketahui pemiliknya, saat hendak menyalakan mesin pompa air, di belakang rumah dekat lokasi budidaya. Betapa terkejutnya Suwisyono, karena saat itu mesin pompa air miliknya sudah tidak ada. Tak hanya itu, dia juga mengecek beberapa bak tempat budidaya ternyata banyak bibit ikan kerapu miliknya yang juga raib.

Tak hanya itu, di tempat lain Hj Srinanik juga kehilangan ratusan bibit ikan kerapu miliknya. Para tersangka mengakui telah melakukan pencurian di dua lokasi tersebut, dan telah menjual hasil curiannya ke beberapa orang di Kecamatan Banyuglugur dan Kecamatan Bungatan. Uang hasil kejahatan itu kemudian mereka bagi tiga.

"Sekarang ketiga pelaku masih diperiksa. Kami masih berusaha mengembangkan kasus ini. Termasuk mencari tahu penadah hasil curian itu," tandas Masykur. (fat/fat)