Sementara seorang peserta Siti Fitria Arisa menjelaskan even kompetisi bagi barista ini baru pertama kali dia ikuti. "Sebelumnya saya tidak pernah ikut, dan even ini untuk menguji skill saya sebagai seorang barista," kata peserta wanita satu-satunya ini kepada detikcom, Minggu (31/3/2019).
Menurutnya, dengan ikut even latte art, dirinya bisa memiliki nilai jual sebagai seorang barista.
"Karena ada sertifikasinya, dan bisa digunakan untuk bekerja sebagai seorang barista profesional. Apalagi tren cafe di masa mendatang semakin menjamur. Jadi menjanjikan profesi barista ini," ucapnya.
Sales Manager Meotel Hotel Jember, Muhammad Novriansyah mengaku even kompetisi latte art tersebut, pertama kalinya digelar di Kabupaten Jember.
"Melukis pada kopi menggunakan foam atau susu menjadi bentuk gambar tertentu, baru pertama kali ini diadakan. Sebagai penilaian bagi seorang barista," kata pria yang akrab dipanggil Rian ini.
Ia menjelaskan, even serupa sebelumnya pernah digelar di Yogyakarta. "Nantinya pemenang pada even bagi barista ini, akan kita ikutkan pada even Ucafe di tingkat nasional," katanya.
Dalam menghasilkan kopi yang memiliki nilai seni tinggi, katanya, seorang barista harus kreatif. "Terlebih lagi, untuk membuat latte art ini. Peserta kali ini ada 24 orang, dari cafe se Jember, Banyuwangi, dan juga satu peserta dari Malang," sebutnya.
Dengan adanya even ini, lanjutnya, kualitas seorang barista akan benar-benar teruji. "Terlebih lagi nanti, akan ada sertifikasinya, dan kualitas seorang barista akan memiliki nilai jual jika bekerja pada sebuah cafe. Apalagi di dunia perhotelan," katanya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini