Bertempat di sepanjang Jalan Alun-Alun Timur. Karpet sepanjang 100 meter digelar untuk tempat para model berjalan. Berbagai kreasi baju batik dipamerkan disini.
Menariknya, meski terhalang hujan karena lokasi di luar ruangan, para model dengan profesional tetap berjalan di atas catwalk. Sembari sesekali dihiasi senyum dari wajah model meski pakaian yang dikenakan basah terkena air hujan.
"Kegiatan exhibition ini baru pertama kali digelar di Ponorogo," tutur Kepala Dinas Pariwisata Lilik Slamet Raharjo saat ditemui di lokasi, Sabtu (23/3/2019).
![]() |
Lilik, sapaannya menambahkan para peserta ini datang dari kota lain seperti Kediri, Tulungagung, Magetan, Ngawi, dan Madiun. Pihaknya pun berharap adanya pagelaran ini bisa kembali meningkatkan eksistensi batik Ponorogo.
"Kami juga berharap dengan adanya acara ini bisa memancing para pengusaha ekonomi kreatif," papar dia.
Sementara itu, Wabup Ponorogo Soedjarno menambahkan batik saat ini menjadi pakaian wajib bagi masyarakat Indonesia. Sebab, usai masuk ke warisan budaya Unesco, setiap event selalu mengenakan batik.
"Sebagai warga Ponorogo jangan hanya menggenjot produksinya saja tapi juga kesadaran masyarakat untuk pakai batik," tandas dia. (iwd/iwd)