"Sudah biasa Pak sembahyang di Gunung Bromo meskipun sedang erupsi. Karena kita merasa telah menyatu dan yakin Gunung Bromo tak akan membahayakan kami," kata salah satu warga Tengger, Sukarto, Jumat (22/3/2019).
Warga Tengger tidak hanya sembahyang di Pura Luhur Ponten Agung yang berada di tengah lautan pasir Bromo. Mereka juga memasuki daerah tidak aman atau radius satu km dari bibir kawah. Puncaknya, mereka menapaki ratusan anak tangga menuju bibir kawah untuk melempar sesajen.
Mereka menyebut ritual tersebut dengan nama Jumat Manis. Mereka berdoa agar Bromo segera normal kembali. Meski mereka meyakini jika erupsi Bromo merupakan cara alam menyuburkan lahan pertanian mereka.
Mengenai hal itu, Kepala Resort Lautan Pasir Gunung Bromo, Subur Hari Hadoyo menyampaikan jika warga Tengger yang hendak melempar sesajen ke kawah tetap diberikan izin. Selain karena warga Tengger sudah akrab dengan erupsi Bromo, petugas yang berjaga di perbatasan titik rawan juga mengaku tidak punya alasan untuk melarang warga Tengger untuk menunaikan keyakinannya.
![]() |
"Saya jelaskan takut nanti salah paham. Kita tidak bisa karena menurut warga Tengger dia mau sembahyang dan mau memberi sesajen ke leluhurnya dengan melempar sesajen ke kawah. Jadi ini udah kearifan lokal, kalau warga kita perbolehkan saat hari-hari sakral, dan petugas kami yang jaga di atas sana udah tahu mana wisatawan mana warga," kata Subur.
Sejak berstatus level 2 atau waspada, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan jika jarak aman bagi warga dan wisatawan yakni radius satu km dari bibir kawah. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, ada petugas yang sengaja berjaga agar tidak ada wisatawan yang bandel mendekat bibir kawah. Kecuali warga Tengger yang hendak melempar sesajen.
"Ini alasan warga mau sembahyang dan mau memberikan sesajen ke leluluhurnya. Jadi niatan baik dan sudah bisa dan menjadi ritual turun-temurun. Jadi udah menjadi kearifan lokal," pungkas Subur. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini