Keluarga yang dimaksud yakni keluarga Khoirul Fatikin (50), warga Dusun Jemparing, Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Jombang. Fatikin memboyong istri dan ketiga anaknya untuk tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin sejak Februari 2019.
"Kalau dua anaknya sudah mondok di sana. Kakak dan istrinya menyusul pindah ke sana Februari kemarin, tanggalnya lupa," kata adik kandung Fatikin, Ahmad Burhanudin (34) kepada wartawan di rumahnya, Jumat (15/3/2019).
Ahmad menambahkan, kepergian Fatikin sekeluarga ke Malang juga akibat doktrin kiamat sudah dekat. Menurutnya, sang kakak meyakini akan datang bencana besar dalam tiga bulan ke depan.
"Kakak saya bilang akan ada tanda-tanda kiamat, makanya dia pindah ke pondok itu," imbuhnya.
Tak tanggung-tanggung, Fatikin menjual rumah dan seluruh ternaknya sebelum hijrah ke Malang. Rumah dan tanah seluas 30x7 meter persegi itu dijual Fatikin dengan harga Rp 50 juta. Selain itu, bapak tiga anak itu juga menjual seekor sapi miliknya.
"Kakak saya bilang hidup mati ikut pondok itu. Dia meyakini hanya di pondok itu ada pertolongan," tambahnya.
Kepergian keluarga Fatikin ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin di Malang juga dibenarkan Kepala Desa Pakel, Darmaji. Menurut dia, terdapat 2 keluarga lainnya yang satu pemikiran dengan Fatikin. Namun, kedua keluarga tersebut sampai saat ini belum berangkat ke Malang.
"Yang dua keluarga belum. Jadi, hanya satu keluarga ini," pungkas sang kades. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini