Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Tulungagung Gatot Rahayu mengatakan sebaran kawasan pertanian yang gagal panen berada di Kecamatan Rejotangan, Karangrejo, Bandung, Besuki, Campurdarat, Pucanglaban, Kalidawir, Sumbergempol, Pakel, Kedungwaru, Boyolangu, dan Kecamatan Tulungagung.
"Untuk total lahan yang terendam 1.198 hektare, sedangkan yang puso 205 hektare. Rinciannya untuk padi 153 hektare, melon 12 hektare, tomat 2 hektare, cabai 24 hektare, kacang panjang 5 hektare, dan bawang merah 9 hektare," kata Gatot, Rabu (13/3/2019).
Rusaknya tanaman petani itu lantaran rendaman banjir yang berlangsung selama dua hari berturut-turut, sehingga tanaman menjadi busuk dan mati. Rencananya pemerintah daerah akan turun tangan membantu petani yang mengalami gagal panen dengan bantuan benih.
"Yang dibantu bukan hanya petani padi saja, tapi semua yang terdampak banjir, sehingga mereka bisa melakukan tanam ulang. Kita data dulu dan disesuaikan calon petani calon lokasi (CPCL)," ujarnya.
Sementara itu untuk meminimalisir terjadinya banjir dan gagal panen susulan, dinas pertanian berharap para petani untuk bergotong royong melakukan normalisasi saluran irigasi yang ada di sekitar sawah masing-masing, sehingga apabila terjadi hujan deras air tidak tersumbat dan meluber ke kawasan pertanian. Selain itu sejumlah petani juga telah membuat tanggul sementara pada titik yang jebol. (sun/iwd)











































