Mereka berasal Bangil, beberapa kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, bahkan dari luar Jawa. Namun janda dari wilayah Bangil lebih diprioritaskan untuk tinggal di perumahan ini.
Perumahan ini dibangun seorang dermawan bernama Hanif Kamaluddin (81), saudagar kaya asal Bangil, tahun 2001.
Selain gratis, para penghuni juga mendapatkan jatah beras dari pemilik perumahan dua bulan sekali. Saat hari-hari besar keagamaan, mereka juga mendapatkan bagian rezeki dari sang dermawan.
"Beliau pedagang dan usaha sarang burung. Jadi tergantung (hasil) usaha saat ngasih," kata Nurussatik (47), salah satu penghuni Kampung Janda kepada detikcom di lokasi, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: Mengintip Kampung Janda di Pasuruan |
Ibu tiga anak yang diberi kepercayaan sebagai Ketua RT setempat di kampung janda ini. Sebelum tinggal di Perumahan Arbain, Nurussatik tinggal di rumah kontrakan. Ia sangat bersyukur bisa tinggal di komplek tersebut.
"Syukur Alhamdulillah, saya di sini. Sebelumnya ngontrak. Bagi saya biaya ngontrak sangat berat. Tahun 2007 an sekitar Rp 3 juta, sekarang ngontrak sudah Rp 5 juta," terangnya.
Dengan tinggal di perumahan tersebut, Nurussatik bisa hidup tenang. Saat ini satu anaknya sudah menikah, satu lagi bekerja sebagai driver ojek online dan satu lagi masih bersekolah.
Nur Hayati (70), penghuni lainnya mengatakan semua penghuni bisa tinggal di perumahan tersebut sampai tua. "Bahkan ada 13 penghuni yang sudah meninggal," terangnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini