Bungkusan tersebut ditemukan petugas bernama Haris sekitar pukul 04.00 WIB. Awalnya ia mengira itu bungkusan sampah, namun ternyata segumpal daging.
"Posisinya di lantai pas di tengah musala. Saya pikir kotoran biasa. Tapi kok seperti daging ada darahnya. Lalu saya bawa keluar. Di dekat tiang bendera saya buka pakai kayu, ternyata mirip janin. Lalu saya laporkan ke kepala stasiun," kata Haris pada detikcom di lokasi kejadian, Senin (11/3/2019).
Penemuan tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Tim Satreskrim Polres Blitar bersama tim medis Puskesmas Garum langsung menuju ke lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan luar, gumpalan daging itu memang janin manusia.
"Iya, hasil pemeriksaan tim medis menyatakan itu memang janin manusia. Panjangnya sekitar 5 cm. Usia diperkirakan sekitar 12 minggu karena sudah terbentuk bagian kepala," kata Kasatreskrim Polres Blitar AKP Sodik Efendi saat dikonfirmasi detikcom.
Karena Puskesmas Garum tidak punya ruangan untuk mengawetkan janin, maka polisi membawanya ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Kasatreskrim menambahkan, saat ini pihak kepolisian sedang mengembangkan penyelidikan. Sudah ada tiga saksi mata yang telah diminta keterangan. Pelaku kemungkinan ada dua. Bisa penumpang kereta atau warga sekitar Stasiun Garum.
"Tapi kalau warga sekitar kemungkinannya sangat kecil. Posisi musala sebelah barat berdampingan dengan peron. Hanya penumpang kereta yang bisa masuk area itu. Ketika akan naik atau turun dari kereta," pungkasnya. (sun/fat)











































