Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan dampak kerusakan yang terjadi akibat bencana beberapa hari yang lalu memiliki persoalan yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun beberapa di antaranya membutuhkan penanganan yang sama.
"Untuk langkah jangka pendek yang dibutuhkan adalah tanggul, seperti yang di Ponorogo di titik Dadapan itu tanggulnya jebol itu dikelola BBWS Bengawan Solo. Nah di sini (Trenggalek) tadi plengsengan jembatan Kelutan di dekat pondok itu ambrol agak parah," kata Emil saat di Trenggalek, Minggu (10/3/2019).
Pihaknya mengaku telah menghubungi PU SDA dan BBWS Brantas agar segera turun tangan melakukan langkah darurat. Karena apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan akan mengancam jembatan nasional yang ada di sampingnya.
"Langkah daruratnya adalah penyediaan sandbag atau pasir atau bronjong, ini untuk penyelematan infrastruktur jembatan, jalan maupun permukiman, seperti untuk kaki-kaki jembatan di Tamanan. Kalau yang mengancam badan jalan seperti Ponorogo ke Pacitan sedikit itu sudah ditangani oleh provinsi," ujarnya.
Terkait penanganan darurat itu Pemprov Jatim berharap ada gotong royong dengan pemerintah daerah setempat, mengingat dampak banjir maupun longsor di Jawa Timur cukup banyak yang tersebar di 15 daerah. Untuk kedaruratan dinilai memiliki fleksibilitas dalam proses penanganannya, bahkan berbagai jenjang pemerintahan bisa ikut menangani.
"Penanganan darurat ada fleksibilitas, semua bisa masuk, termasuk kabupaten untuk darurat bisa, yang penting bukan struktur. Di sini perlu gotong royong, misalnya di Kelutan ada enam titik tanggul jebol, di Trenggalek ada dananya kemudian provinsi juga akan turun tangan tapi kita bagi dengan daerah daerah lain," jelasnya.
Selain itu pihaknya mengingatkan masyarakat agar terus mewaspadai potensi hujan deras yang dimungkinkan masih akan turun di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. "Megin Genion Oceanation (MGO) masih berpotensi memicu terjadinya hujan deras," imbuhnya.
Sementara Sekretaris Daerah Trenggalek, Joko Irianto, mengaku telah menyiapkan dana untuk proses penanggulangan dampak banjir dan tanah longsor yang menerjang 10 kecamatan di Trenggalek. "Kita ada dana darurat yang disediakan untuk membiayai tanggap darurat. Makanya nanti akan kami deteksi mana saja yang perlu kita tangani," kata Joko. (fat/fat)











































