Korban adalah Muhammad Rifki (25), warga Dusun Bajangan, Desa Kembangringgit, Kecamatan Pungging, Mojokerto. Korban datang seorang diri ke Sutet di Desa Bangun, Kecamatan Pungging sekitar pukul 06.30 WIB.
"Korban ini tadi saya lihat sedang sendirian di dekat Sutet. Dia melihat-lihat ke atas Sutet," kata Ali Subaidillah, salah seorang warga Desa Bangun kepada wartawan di lokasi kecelakaan, Rabu (6/3/2019).
Tak lama kemudian, lanjut Ali, dia menemukan Rifki sudah terkapar di bawah Sutet. Korban mengalami luka bakar cukup parah di bagian dada dan wajahnya.
"Kemungkinan tersengat listrik tegangan tinggi," ungkapnya.
Melihat kejadian ini, warga pun melapor ke Polsek Pungging. Dibantu warga, polisi mengevakuasi korban ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari untuk menjalani perawatan.
Kapolsek Pungging AKP Suwiji menjelaskan, luka bakar yang dialami korban akibat tersengat listrik tegangan tinggi menara Sutet. Korban jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter.
"Korban masih hidup, sekarang sedang dirawat di rumah sakit, keluarganya sudah datang juga," terangnya.
Suwiji menambahkan, Rifki nekat memanjat menara Sutet untuk mengambil sarang burung Sriti. Di lokasi kecelakaan ditemukan sebuah teropong yang biasa digunakan korban untuk mencari sarang burung sriti.
"Keterangan dari keluarganya, korban sehari-hari berburu sarang burung sriti," tandasnya. [] (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini