Mahasiswa semester akhir itu menawarkan solusi berupa aplikasi bernama Lemi Notes. "Aplikasi ini (Lemi Notes) dimaksudkan untuk membantu mahasiswa kedokteran dalam belajar anatomi dan fisiologi pada sistem kardiovaskular atau sistem peredaran darah," kata Ade, Selasa (26/2).
Menurutnya, aplikasi tersebut hanya fokus pada satu sistem tubuh. Selain untuk menghemat waktu, ia juga memperhatikan keseimbangan porsi antara anatomi dan fisiologi.
"Sehingga saya memilih sistem kardiovaskular karena dapat merepresentasikan anatomi dan fisiologi dengan porsi yang pas," imbuh Ade.
Lemi Notes dilengkapi dengan jurnal visual yang berisi teka-teki silang dan kata acak untuk belajar secara interaktif. Selain itu, ada juga jurnal visual berisi agenda, aktivitas mewarnai, dan blank note. Aplikasi ini juga memiliki fitur catatan, label interaktif, dan animasi.
"Sehingga pengguna lebih mudah untuk mempelajari materinya," lanjut Ade.
Pengerjaan Lemi Notes juga melibatkan mahasiswa kedokteran. Terlebih, pengujian kegunaan Lemi Notes dilakukan langsung oleh dosen dari Fakultas Kedokteran.
"Saya mendapat banyak masukan dari mereka untuk pengembangan aplikasi," ujar pria pencinta Biologi itu.
Ade kemudian bercerita mengenai asal-usul nama aplikasi yang diselesaikan dalam setahun itu. Menurutnya, Lemi Notes berasal dari kata Let Me Notes, yang kemudian disederhanakan.
"Satu semester untuk merampungkan konsep dan satu semester lagi untuk eksekusi," pungkas pria asal Surabaya.
Dalam proses pengerjaannya, Ade sempat menghadapi berbagai kendala. Pasalnya, ia harus mengerjakan coding, konten, dan ilustrasinya seorang diri. Hal ini ia lakukan karena belum menemukan tim yang tepat hingga akhir pengerjaan Lemi Notes.
Hingga saat ini, aplikasi Lemi Notes belum dipasarkan secara resmi karena masih dalam tahap pengembangan. Ke depan, Ade berencana merampungkan pengembangan Lemi Notes bersama tim yang akan ia bentuk. (sun/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini