Kedatangan Prabowo yang turun menggunakan helikopter langsung disambut ribuan pendukungnya di lapangan Ambunten, tempat Prabowo mendarat.
Turun dari helikopter, Prabowo langsung naik mobil. Sepanjang perjalanan menuju Ponpes Assadad, Prabowo berdiri di dalam mobil sambil melambaikan dua jari yang disambut gerakan serupa oleh para pendukungnya.
Tiba di halaman ponpes, Prabowo disambut sejumlah Pimpinan pesantren, seperti KH Thoifur Ali Wafa, KH. Abdul Muksid (Dewan Masyaikh PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep), KH. Ramdlan Siraj (Pimpinan PP Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep) dan sejumlah Kiai lainnya.
Dalam sambutannya di hadapan para kiai dan ribuan warga pendukungnya, Prabowo mengaku sejak dulu dekat dengan orang dan ulama Madura. Prabowo juga curhat pengalamannya sebagai komandan tempur dan berjuang bersama anggotanya prajurit asal Madura yang tangguh.
"saya dekat dengan tokoh-tokoh Madura dari sejak dulu, dari 2014 juga mendukung saya," kata prabowo dalam orasi politiknya yang disambut tepuk tangan para pendukungnya, Selasa (26/2/2019).
Prabowo mengaku dirinya saat masih aktif di TNI sudah dekat dengan ulama. Buktinya saat dirinya memimpin prajurit yang hendak menuju medan tempur, dirinya pasti datang ke kiai atau ulama dulu untuk meminta doa dan nasihat sebelum melakukan pertempuran.
"Orang kita mau menghadapi maut mau mati ya datang ke kiai, minta nasihat minta amalan," terang Prabowo.
Di akhir sambutannya, Prabowo mengajak warga Madura untuk datang ke TPS pada 17 april 2019 mendatang untuk menggunakan hak pilihnya dan juga menjaga TPS sampai selesai proses pemungutan suara selesai.
"Marilah kita tidak lengah, 17 April mendatang marilah kita berbondong-bondong ke TPS dan menjaga TPS sampai selesai," pungkas Prabowo. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini