Sadewo (62), kakaknya mengaku sebelum ditemukan tewas, korban pamit memadamkan lampu di komplek gudang.
"Tadi pagi saya sengaja menengok adik di gudang tembakau tempat kerjanya. Kami sempat ngobrol, tak berselang lama adik pamit hendak padamkan lampu gudang," beber Sadewo di lokasi, Selasa (26/2/2019).
Dia mengaku bertemu korban usai salat subuh. Sadewo yang tinggal di Jalan Dharma itu menemui korban lantaran mendengar adiknya sakit.
"Saat ngobrol, adik saya mengaku telah sehat dan kembali bekerja di gudang tembakau sebagai penjaga. Dia telah 10 tahun jadi waker gudang," urai Sugeng.
Lantaran tak kunjung kembali ke ruang penjaga, Sadewo menyusul Sugeng ke lokasi skakel lampu di depan gudang. Tapi, korban tak kunjung ketemu meski Sadewo berteriak memanggilnya.
Sadewo pun berkeliling komplek gudang tapi sosok Sugeng tetap misterius. Mata Sadewo akhirnya tersedot ke arah sandal japit warna merah yang tergeletak tak jauh dari sumur tua selatan gudang.
"Benar juga. Sandal japit itu mengarahkan saya mendekati sumur. Saya melihat bercak darah dan menemukan ada riak air sumur," urai Sugeng yang didampingi Wakapolsek Pademawu, Ipda Nanang.
Setelah polisi menguras air sumur dengan mesin pompa, akhirnya jasad Sugeng terlihat di dasar sumur.
"Kami evakuasi korban yang telah meninggal itu ke rumah sakit. Sambil menunggu hasil visum kami belum bisa menyimpulkan penyebab dan motif atas kematian korban Sugeng," kata Ipda Sugeng. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini