"Keluarga menolak jenazah korban diautopsi. Mereka juga membuat surat pernyataan bermaterei tidak akan menuntut pihak manapun atas musibah ini," kata Kapolsek Garum AKP Rusmin dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/2/2019).
Dari keterangan beberapa warga sekitar, KI tumbuh dan berkembang dengan latar belakang keluarga penderita keterbelakangan mental. Ayah KI berusia sekitar 65 tahun, sudah tidak produktif dan mengalami keterbelakangan mental.
"Korban ini punya kakak perempuan, juga begitu. Apa ya istilahnya, keterbelakangan mental atau berkebutuhan khusus. Tapi hilang sudah lama, belum ditemukan sampai sekarang," ungkap Rusmin.
Sementara ibunya, juga telah berusia sekitar 60 tahun. Sehari-harinya jarang berada di rumah. Dari pagi sampai petang bekerja membantu tetangga yang membutuhkan tenaganya.
"Jenazah langsung dimakamkan, Senin (25/2). Tapi kasus ini selesai, karena pihak keluarga ikhlas dan menganggap sebagai musibah," pungkasnya.
Bocah di Blitar ditemukan meninggal tepat di depan sound system saat tetangganya menggelar hajatan. Diduga, KI (9) warga Dusun Sumberjo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, mengalami serangan jantung akibat kaget saat sound system mengeluarkan suara keras. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini